Demak (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) melalui Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air Dan Penataan Ruang (Pusdataru) melakukan pengerukan sedimentasi Sungai Dombo sepanjang 400 meter untuk mengatasi banjir rob di wilayah Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak.
"Pengerukan dilakukan sejak Kamis (12/6) dan ditargetkan selesai selama dua pekan mendatang," kata Sub Koordinator Seksi Penanggulangan Banjir dan Peralatan, Bidang Sungai Bendungan dan Pantai Dinas Pusdataru Provinsi Jateng Azwar Annas K melalui rilis diterima Antara, Jumat.
Ia mengungkapkan pengerukan sedimentasi ini untuk mengembalikan kapasitas tampungan sungai, sebagai upaya mitigasi adanya banjir.
Baca juga: Banjir di Panumbangan Ciamis akibat sedimentasi sungai
Material pengerukan, kata dia, akan ditempatkan di tepian sungai, karena sekaligus difungsikan untuk peninggian tanggul.
Banjir maupun genangan akibat hujan yang terjadi di Desa Sayung dan Kalisari, kata dia, harus dipompa, kemudian airnya dialirkan ke Sungai Dombo Sayung. Pengerukan sedimentasi bakal sangat bermanfaat guna mempercepat mengurangi genangan yang masuk di dua desa tersebut.
Adanya pompanisasi sejak 26 Maret 2026, kata dia, kondisi jalan dan pemukiman di Desa Sayung dan Kalisari sudah kering.
Selain pengerukan di Sungai Dombo Sayung, Pusdataru Jateng juga berencana melakukan hal yang sama di Saluran Pelayaran di Kecamatan Sayung. Namun untuk titik tepatnya masih ditentukan bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Pemkab Demak.
Baca juga: Sedimentasi Kali Bekasi belum dikeruk sejak 1973
Sebagai informasi, pengerjaan pengerukan sedimentasi Sungai Dombo Sayung ini menjadi bagian dari upaya Pemprov Jateng untuk penanganan banjir rob di Sayung Demak.
Selain pengerukan, ada pemasangan pembatas beton di Jalan Semarang Demak KM 9 guna mencegah kemacetan. Selain itu juga pelayanan kesehatan dokter spesialis keliling (Speling) bagi warga terdampak rob.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi ingin adanya penyelesaian jangka pendek yang cepat dengan normalisasi sungai di wilayah Sayung.
"Untuk mengatasi rob, saya tidak ingin berlama-lama. Maka ada penyelesaian jarak dekat dan jarak panjang. Dalam jangka pendek, untuk mengantisipasi itu di antaranya segera normalisasi sungai," ungkapnya beberapa waktu lalu.