Jakarta (ANTARA) - Pameran bertajuk “Cahaya Matahari: Peradaban Shu Kuno dan Dunia” resmi dibuka di New York, Amerika Serikat, pada Senin (9/6), menampilkan artefak dan teknologi digital untuk memperkenalkan kebudayaan kuno dari wilayah Tiongkok barat daya.
Pameran yang diselenggarakan oleh Dinas Informasi Pemerintah Rakyat Provinsi Sichuan ini menghadirkan replika dan cetakan 3D dari sejumlah peninggalan budaya khas peradaban Shu kuno. Beberapa di antaranya adalah kepala manusia perunggu, topeng emas, ornamen emas Dewa Burung Matahari, dan tongkat emas.
Seluruh objek dipamerkan secara kolektif untuk memberikan gambaran komprehensif mengenai kompleksitas budaya Shu, yang berkembang di wilayah hulu Sungai Yangtze selama Zaman Perunggu.
Salah satu daya tarik utama pameran adalah pertunjukan multimedia berjudul “Kembali ke Shu Kuno”. Pertunjukan berdurasi sekitar tiga menit ini memanfaatkan teknologi proyeksi tiga sisi dan proyeksi lantai, dikombinasikan dengan animasi 3D untuk menampilkan visualisasi kehidupan dan kebudayaan di situs arkeologi Sanxingdui dan Jinsha.
Melalui integrasi antara teknologi digital dan warisan budaya, pengunjung dapat merasakan atmosfer dari masa lampau serta menyaksikan kekayaan artistik dan religius peradaban Shu.
Pameran ini juga bertujuan memperkenalkan warisan budaya Tiongkok kepada masyarakat internasional, sekaligus memperkuat kerja sama lintas budaya dalam upaya pelestarian sejarah dunia.