Banyumas (ANTARA) - Desa Wisata Panembangan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, bersiap untuk menyambut masa liburan sekolah dengan berbagai wahana hiburan dan edukasi bagi anak-anak.
"Tahun ini memang ada penambahan spot wisata yang awalnya hanya ada tubing besar, kolam renang, dan wisata edukasi, sekarang ada wahana tubing mini dan outbond (mancakrida, red.) yang telah dibuka sejak liburan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriyah/2025 Masehi," kata Kepala Desa Panembangan Untung Sanyoto di Panembangan, Kecamatan Cilongok, Banyumas, Rabu.
Menurut dia, tubing mini sepanjang 130 meter yang ditujukan bagi anak-anak tersebut dibangun dengan memanfaatkan alur air yang cukup deras.
Kendati untuk anak-anak, ia mengatakan cukup banyak orang tua yang turut bermain di tubing mini dengan alasan mendampingi anak-anaknya.
Baca juga: Festival Desa Wisata 2025 meriahkan Hari Jadi ke-543 Bogor
Baca juga: Pemprov Jateng dukung pengembangan desa wisata

"Sebenarnya ada wahana tubing besar untuk dewasa, tapi ternyata ibu-ibu dan bapak-bapak dengan alibi mengawal anak, senang juga bermain di tubing mini," katanya menegaskan.
Ia mengatakan tubing besar yang ditujukan untuk wisatawan dewasa itu memanfaatkan saluran irigasi sepanjang 1,5 kilometer yang aliran airnya cukup deras.
Meskipun merupakan saluran irigasi buatan, ia mengatakan di sepanjang alur tubing besar tersebut banyak terdapat bebatuan sehingga terkesan alami.
"Oleh karena merupakan saluran irigasi, kendalanya debit air. Kami tidak bisa memaksa ketika debit airnya kecil, kemudian kami alirkan ke irigasi karena itu kewenangan PSDA (Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Serayu Citanduy, red.), jadi kami tidak bisa," katanya.
Baca juga: Wisman Cari Objek Wisata Berbasis Desa
Dengan demikian ketika tidak ada hujan selama satu minggu, kata dia, wahana tubing besar tersebut tidak bisa dioperasikan untuk melayani wisatawan.
Ia mengharapkan debit air irigasi di wahana tubing besar masih mencukupi pada masa liburan sekolah, sehingga bisa melayani para pengunjung.
Selain menikmati wahana permainan air, wisatawan khususnya anak-anak sekolah bisa mengikuti wisata edukasi berupa menanam padi, menangkap ikan, memberi pakan ikan, belajar ecoprint, serta memasak ikan di kelompok pengolah dan pemasar.
"Semoga Desa Wisata Panembangan bisa menjadi destinasi wisata alternatif untuk mengisi liburan sekolah," katanya.
Disinggung mengenai pendapatan sektor pariwata di Desa Panembangan selama liburan panjang Hari Raya Idul Adha 1446 H maupun liburan panjang akhir pekan lainnya, dia mengatakan hal itu berkisar Rp5 juta hingga Rp6 juta atau di bawah pendapatan pada masa liburan Idul Fitri 1446 H yang mencapai kisaran Rp10 juta.
Ia mengharapkan pada masa liburan sekolah, pendapatan dari sektor pariwisata bisa meningkat seiring dengan pembenahan manajemen pengelolaan desa wisata.
"Tahun kemarin, sumbangan sektor pariwisata untuk pendapatan asli Desa Panembangan sekitar Rp50 juta. Namun dengan adanya perbaikan manajemen, mudah-mudahan bisa meningkat 10 kali lipat," kata Untung.
Desa Panembangan selama ini dikenal sebagai kawasan mina padi dengan luasan yang mencapai 26 hektare, juga dikembangkan sebagai kawasan Smart Fisheries Village (SFV) atau Desa Perikanan Cerdas oleh Kementerian Perikanan dan Kelautan.