Karawang (ANTARA) - Bupati Karawang Aep Syaepuloh meminta Satuan Kerja Pejabat Pembuat Komitmen (Satker PPK) 1.1 Jabar Kementerian Pekerjaan Umum (PU) serius menangani kerusakan jalan di jalur pantai utara Pulau jawa (Pantura) di wilayah Karawang.
"Banyak sekali keluhan dan pengaduan masih terkait kerusakan jalan di ruas jalur Pantura yang sangat parah. Ini harus segera ditindaklanjuti. Kami juga tidak mau kerusakan jalan menimbulkan korban jiwa," kata Bupati di Karawang, Selasa.
Sepanjang jalan di ruas jalur Pantura merupakan jalan nasional, yang kegiatan pemeliharaannya di bawah kewenangan Kementerian PU, sedang Pemkab tidak berwenang melakukan perbaikan ruas jalan tersebut.
Baca juga: Polres Batang kawal demo perbaikan jalur pantura
Baca juga: DPRD Jateng desak pemerintah perbaiki jalur pantura
Atas alasan itu Bupati meminta Kementerian PU melalui Satker PPK 1 Jabar bisa lebih serius dalam menangani kerusakan jalan di jalur Pantura itu.
Saat ini perbaikan ruas jalur Pantura tengah proses perbaikan dan akan berlanjut selama beberapa hari ke depan. Namun perbaikannya baru dilakukan sepanjang jalur Cikopo-Jomin dan Jatisari Balonggandu. Sementara ruas jalan Klari-Cikampek belum dijadwalkan.
"Saya terus mendorong agar cepat penanganannya. Karena saya juga tidak mau ada warga Karawang yang jadi korban (akibat jalan berlubang). Ini dilakukan pengaspalan di beberapa ruas jalan yang berlubang. Nanti saya akan terus pantau sampai semua ruas jalan nasional mulus," katanya.
Baca juga: Jalan berlubang di Jalur Pantura wilayah Batang sudah diperbaiki
Sementara itu, selama beberapa pekan terakhir banyak masyarakat Karawang yang mengeluhkan dan melaporkan mengenai kerusakan jalan di jalur Pantura.
Kondisi itu terjadi karena cukup banyak titik jalan yang mengalami kerusakan parah, dengan banyaknya lubang besar yang seringkali dianggap memicu terjadinya kecelakaan pengendara sepeda motor.
Bupati menyarankan agar perbaikan jalan di ruas jalur Pantura tidak hanya dilakukan dengan tambal sulam, melainkan dilakukan secara menyeluruh atau permanen.
Ia menyampaikan, perbaikan jalan di jalur Pantura dengan tambal sulam kurang efektif, karena ruas jalan itu banyak dilintasi kendaraan truk besar dengan tonase yang berat.
"Perbaikannya harus serius. Dilakukan menyeluruh dengan cara dikeruk dan dibeton ulang," kata Bupati.