Tokyo (ANTARA) - Kazuhiro Haraguchi, anggota parlemen Jepang dari partai oposisi, melontarkan pernyataan kontroversial dengan menyamakan beras cadangan pemerintah sebagai makanan ayam.
Pernyataannya tersebut menuai kecaman karena dianggap merendahkan masyarakat yang terpaksa membeli beras murah itu karena alasan ekonomi.
Meski dikecam, politikus Partai Demokrat Konstitusional itu membela pendapatnya. Padahal, sepekan sebelumnya, Ketua Partai Demokrat untuk Rakyat, Yuichiro Tamaki, telah meminta maaf karena menyebut beras cadangan itu “pakan ternak.”
Pernyataan Haraguchi itu muncul dalam pertemuan untuk mencari dukungan pemilu di Saga, wilayah barat daya Jepang, pada Sabtu. Dia secara khusus mengomentari beras cadangan 2021 yang digelontorkan pemerintah untuk menekan lonjakan harga beras di dalam negeri.
“Apakah itu sesuatu yang pantas kita beli dengan rasa syukur?” kata dia, merujuk pada beras yang dijual seharga 83 yen (sekitar Rp9.350) per kemasan 5 kilogram (kg).
"Ayamlah yang paling banyak makan beras usang itu. Manusia terhormat tidak,” katanya, menambahkan.