Jakarta (ANTARA) - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo menanam sekitar 40 ribu pohon secara serentak di empat regional dan empat subholding perusahaan pada Kamis.
Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, yang tahun ini mengangkat tema Land Restoration, Desertification and Drought Resilience.
Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) dan Umum Pelindo Ihsanuddin Usman dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, menjelaskan penanaman puluhan ribu pohon itu bukan sekadar aksi simbolik semata, melainkan juga bagian dari komitmen berkelanjutan Pelindo dalam pelestarian lingkungan.
"Kegiatan ini menjadi wujud konsistensi Pelindo dalam menjalankan program TJSL (tanggung jawab sosial dan lingkungan) berbasis lingkungan yang berkelanjutan dan berdampak langsung ke masyarakat," ujarnya.
Program tanam pohon tersebut merupakan bagian dari inisiatif Program Pelindo Communitree yang bertujuan memulihkan lingkungan pelabuhan dan kawasan sekitarnya, memperkuat perlindungan kawasan hijau pelabuhan/green belt serta meningkatkan ketahanan terhadap dampak perubahan iklim.
Baca juga: BTB Toll dan Hakaaston tanam 500 lebih bibit pohon di rest area Tol Bakter
Ihsanuddin mengatakan ekosistem pelabuhan memiliki peran penting dalam rantai logistik nasional. Namun, keberadaannya rentan terhadap tekanan lingkungan seperti polusi, abrasi hingga kenaikan muka air laut.
"Oleh karena itu, pelestarian dan rehabilitasi kawasan hijau di sekitar pelabuhan menjadi kebutuhan strategis, bukan sekadar kewajiban sosial," katanya.
Selain penanaman pohon, Pelindo juga menyelenggarakan berbagai aktivitas bertema lingkungan, di antaranya penataan kampung sekitar perusahaan dengan pendekatan pelestarian kawasan pesisir dan lomba pembuatan konten digital edukatif yang mengangkat isu-isu lingkungan.
Seluruh kegiatan tersebut melibatkan partisipasi aktif masyarakat lokal, sebagai bagian dari pendekatan kolaboratif Pelindo dalam pelaksanaan TJSL.
Baca juga: Menteri LH dukung upaya nasional penghijauan koridor jalan tol lewat penanaman pohon
Baca juga: Kodam IX/Udayana tanam 19 ribu bibit pohon peringati Hari Bakti Ke-68
Berdasarkan data United Nations Convention to Combat Desertification (UNCCD), lebih dari 100 negara saat ini terdampak degradasi lahan dan kekeringan, yang menjadi ancaman serius bagi ketahanan pangan dan sumber daya air.
Indonesia, sebagai negara kepulauan tropis, menghadapi tantangan serupa terutama di wilayah pesisir. Dalam konteks itu, langkah Pelindo untuk merestorasi lingkungan melalui penanaman pohon dinilai selaras dengan seruan global untuk aksi nyata melawan degradasi lahan.
Ihsanuddin menyatakan penanaman pohon merupakan aktivitas yang memiliki dampak jangka panjang. Upaya tersebut membantu lingkungan dalam konteks mengikat karbon, mencegah erosi dan banjir, memperbaiki kualitas udara hingga berfungsi sebagai habitat biodiversitas urban.
Ia juga menegaskan keberlanjutan adalah bagian dari strategi bisnis Pelindo, terutama dalam memastikan pelabuhan tetap aman, tangguh, dan ramah lingkungan di masa depan.
"Upaya ini sekaligus mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), terutama poin 13 (penanganan perubahan iklim) dan 15 (kehidupan di darat)," ujar Ihsanuddin.