Moskow (ANTARA) - Sedikitnya 19 warga Palestina tewas setelah pasukan Israel menembaki sejumlah warga di lokasi pendistribusian bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza selatan, lapor Al Jazeera yang mengutip berbagai sumber medis lokal.
Akibat penembakan Israel terhadap para warga Palestina yang tengah menunggu pendistribusian bantuan kemanusiaan di Rafah barat, sebanyak 19 orang tewas, kata sumber tersebut.
Kementerian Kesehatan Gaza pada Senin (2/6) mengatakan sebanyak 75 orang tewas dan lebih dari 400 lainnya terluka dalam insiden serupa di titik distribusi bantuan kemanusiaan sejak akhir Mei.
Baca juga: PBB tolak tuduhan Israel soal tidak becus salurkan bantuan ke Jalur Gaza
Baca juga: Tiga warga Palestina tewas ditembak Israel
Pada Mei, di tengah eskalasi konflik yang signifikan, otoritas Israel mengumumkan rencana baru untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada warga di Jalur Gaza. Berdasarkan rencana tersebut, bantuan akan didistribusikan di daerah-daerah yang steril dari kelompok Palestina Hamas, yang anggotanya sempat dituduh menjarah pasokan kemanusiaan.
Komisaris Jenderal Badan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA), Philippe Lazzarini, sebelumnya menyebutkan bahwa rencana Israel untuk melanjutkan bantuan kemanusiaan ke Gaza bertujuan untuk mengusir paksa penduduk Palestina dari daerah tersebut.
Sumber: Sputnik-OANA
"Lebih dari sekadar partisipasi tahunan PT Vale telah melakukan rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) di kawasan Gunung Bawakaraeng seluas lebih dari 160 hektare, sebuah wilayah yang bahkan berada di luar konsesi operasional perusahaan. Langkah ini sejalan dengan misi nasional untuk menjaga hutan dan ekosistem sebagai pilar ketahanan lingkungan dan ekonomi," jelasnya.
Ia mengungkapkan pada tahap pertama dilakukan di Blok Bulutana dengan penanaman 87.780 pohon Eucalyptus, Suren, Mahoni, Puspa, Akasia, hingga buah-buahan seperti rambutan dan alpukat. Tahap kedua dilakukan di Blok Pattapang dengan penanaman 31.600 pohon produktif.
“Rehabilitasi DAS ini tidak hanya berfungsi menjaga keseimbangan ekosistem, tetapi juga membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar lewat pemanfaatan jenis tanaman produktif seperti alpukat dan rambutan,” sebut Umar.
Baca juga: Industri diminta berdaya saing tinggi dan jaga kelestarian lingkungan
Sementara itu Menteri LHK RI Hanif Haisol ikut mengampanyekan untuk mengakhiri sampah plastik dengan terlibat dalam aksi bersih-bersih Gunung Bawakaraeng dan pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan daur ulang sampah plastik.
Dalam aksi tersebut mereka mengumpulkan sekitar 15 kantong sampah non-organik dari pos pendakian Gunung Bawakaraeng.
“Kita menikmati keindahan alam Allah SWT di Sulawesi Selatan, kemudian kami bersama teman-teman pecinta alam dengan berbagai macam latar belakang menuju ke puncak Bawakaraeng sambil di jalan ada kegiatan bersih-bersih dalam rangka Hari Lingkungan Hidup Sedunia, dengan tema End Plastic Pollution,” sebut Menteri LH Hanif Faisol.