Jakarta (ANTARA) - Sidang pleno gabungan yang dihadiri oleh unsur tripartit pemerintah, pengusaha dan pekerja berhasil memutuskan tiga agenda penting. Pengambilan keputusan itu relatif lancar bisa dibilang hampir tanpa hambatan.
Tampak hadir Ketua Delegasi Buruh Jumhur Hidayat berdampingan dengan Delegasi Pemerintah RI dalam hal ini Dirjend Bina Pengawasan Ketenagakerjaan.
Ada tiga hal penting yang sudah diputuskan yaitu adanya perbaikan berupa amandemen Konvensi Buruh Martim 2006 di mana perbaikannya adalah pengusaha kapal berkewajiban memulangkan pekerjanya atau merepatriasi dari luar negeri bila ada masalah.
Demikian juga, agar jaminan atau perlindungan sosial harus berlaku di mana pun pekerja itu menghadapi masalah.

Keputusan penting selanjutnya adalah tentang Palestina. Sidang ILO mengadopsi Negara Palestina sebagai Anggota Penuh ILO sehingga sudah bisa mengirimkan unsur tripartitnya.
Dengan demikian Palestina bukan lagi sebagai Observer di ILO tapi sudah menjadi anggota penuh.
Sedangkan yang terakhir yaitu terkait penegasan sikap terhadap rezim junta militer Myanmar. Sidang ILO memutuskan untuk memperkuat tekanan agar Myanmar mematuhi Konvensi ILO khususnya tentang kebebasan berserikat sekaligus mendorong demokratisasi di negerinya,
Di samping Jumhur Hidayat yang mewakili buruh dan Fahrurozi mewakili Pemerintah, nampak hadir juga beberapa pimpinan buruh lainnya seperti Daeng Wahidin, Muhammad Rusdi, Martua Raja, Rudi HB Daman, Idrus dan Sri Ambar Wiyanti.