Banjarmasin (ANTARA) - Ratusan mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat (ULM) dari berbagai program studi yang tergabung dalam Ikatan Organisasi Mahasiswa Sejenis (IOMS) diedukasi tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sebagai bekal menuju dunia kerja.
"Mahasiswa sebagai calon tenaga kerja harus memahami risiko kerja sejak dini agar dapat menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan produktif,” kata Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Muda Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kalimantan Selatan M Trisetya Hadi Saputra di Banjarmasin, Jumat.
Saat menjadi narasumber di seminar mengusung tema “Membangun Kesadaran K3: Bekal Mahasiswa untuk Dunia Kerja” itu, Trisetya mengenalkan pengertian dan pentingnya K3 dalam dunia kerja.
Dia mengingatkan kesadaran K3 bukan hanya tanggung jawab perusahaan, tetapi juga individu.
Baca juga: Universitas Lambung Mangkurat buka S1 Ilmu Lingkungan jawab tantangan krisis lingkungan global
Baca juga: Universitas Lambung Mangkurat jadi kampus hijau unggulan dari Kalimantan
Baca juga: Universitas Lambung Mangkurat siap terima 3.550 mahasiswa baru hasil SNBT
Oleh karenanya, mahasiswa yang nantinya sebagai tenaga kerja wajib memahami betul K3 untuk diimplementasikan baik di lingkungan kerja formal maupun dalam aktivitas sehari-hari.
Pada kesempatan itu, mahasiswa juga dijelaskan lebih dalam tentang pemahaman Occupational Health and Safety (OHS) yang mencakup upaya identifikasi, evaluasi, dan pengendalian bahaya di lingkungan kerja, peta masalah norma K3, peran para pemangku kepentingan dalam pengambilan keputusan, serta tahapan rencana intervensi dan implementasi K3 di dunia kerja.
Wakil Rektor ULM Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Muhamad Rusmin Nuryadin mengatakan seminar edukasi K3 itu menunjukkan komitmen ULM dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga sadar akan pentingnya keselamatan kerja.
"ULM berkomitmen mencetak lulusan siap kerja dan berdaya saing tinggi," ucapnya.