Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan tiga akses jalan penghubung utama antardusun di Desa Wombo Kalonggo, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, masih terputus akibat banjir bandang yang melanda daerah itu.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan di Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa saat ini petugas gabungan sedang fokus pada percepatan pemulihan dan perbaikan infrastruktur dasar untuk mobilitas warga dan distribusi bantuan, setelah sebelumnya memastikan para korban sudah dievakuasi.
“Sudah surut sekarang, warga secara bergotong royong mulai membersihkan endapan lumpur. Masih ada tiga jalan penghubung antardusun yang terputus menjadi perhatian agar tak menghambat mobilitas,” ujarnya.
Baca juga: 350 rumah warga terendam banjir di Wombo Sulteng
Baca juga: BPBD catat 220 KK terdampak banjir di Poso
Baca juga: BPBD: Banjir Morowali Utara bawa korban satu orang meninggal
Menurut dia, Desa Wombo Kalonggo menjadi wilayah terdampak paling parah karena banjir bandang yang dipicu tingginya intensitas hujan, pada Selasa (27/5) sekitar pukul 15:00 Wita itu.
Menurut dia, Desa Wombo Kalonggo menjadi wilayah terdampak paling parah karena banjir bandang yang dipicu tingginya intensitas hujan, pada Selasa (27/5) sekitar pukul 15:00 Wita itu.
Tim reaksi cepat BPBD Donggala mencatat bencana ini menyebabkan dua meninggal dunia karena hanyut terseret arus deras, sementara satu orang lainnya mengalami luka ringan.
Selain itu, sekitar 100 kepala keluarga mengungsi ke tempat yang lebih aman untuk menghindari risiko susulan. Banjir bandang dilaporkan juga merusak 50 unit rumah, satu jembatan yang terputus, serta empat fasilitas pendidikan yang terdampak.
"Pendataan lanjutan masih dilakukan untuk memastikan jumlah kerusakan dan kebutuhan warga," kata Abdul.