Purwakarta (ANTARA) - Sekretaris Daerah Purwakarta Norman Nugraha menyebutkan kasus stunting di daerahnya mengalami penurunan yang cukup signifikan selama beberapa tahun terakhir.
"Kami menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras dalam penanganan masalah stunting," kata Sekda di Purwakarta, Selasa.
Ia mengapresiasi atas kolaborasi semua pihak, termasuk perangkat daerah, camat, kepala puskesmas, kepala desa, kader, dan masyarakat yang secara terus menerus berupaya melakukan penurunan angka stunting.
Menurut dia, penurunan angka kasus stunting merupakan hasil kerja keras bersama dalam pembenahan manajemen dan intervensi langsung, terutama di wilayah Plered dan Maniis yang memiliki jumlah balita tinggi. Keberhasilan ini berkat peningkatan sanitasi dan pola hidup sehat sejak dini.
Baca juga: Dinkes Purwakarta lakukan pengukuran intervensi serentak pada 71.583 balita
Baca juga: Pemkab Purwakarta terus tingkatkan kualitas data stunting
Pada tahun ini, kata Sekda, Purwakarta berhasil menurunkan angka stunting secara signifikan. Berdasarkan survei Kementerian Kesehatan RI, prevalensi stunting turun dari 24 persen di tahun 2023 menjadi 14,5 persen di tahun 2024, atau penurunan sebesar 9,5 persen.
"Tahun ini kita mendapatkan informasi berupa data hasil dari SSGI (Survei Status Gizi Indonesia) tahun 2024. Angka ini menunjukkan adanya penurunan data stunting dari 24 persen menjadi 14,5 persen," katanya.
Jadi sesuai dengan data tersebut, kata dia, angka penurunan stunting di Purwakarta mencapai sekitar 9,5 persen.
Menurut Norman, penurunan angka stunting ini hampir merata di beberapa daerah di wilayah Jawa Barat.
"Ini tentu perlu menjadi perhatian bersama, khususnya di Purwakarta. Karena ini ada kaitannya dengan bonus demografi penduduk Indonesia," katanya.
Baca juga: Pemkab Purwakarta sasar pelajar dalam upaya tekan stunting, DBD danTBC
Di Jawa Barat, jika dirata-ratakan, penurunan angka stunting mencapai 5,8 persen, yakni dari 21,7 persen pada 2023 menjadi 15,9 persen pada 2024.
Pada agenda Aksi Perencanaan Pemerintahan Desa dan Kelurahan Dalam Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Purwakarta Tahun 2025, Norman mengungkapkan, penanganan stunting telah menjadi tanggung jawab bersama untuk mempersiapkan generasi-generasi mendatang agar bisa betul-betul menjadi generasi yang produktif, generasi yang sehat, dan generasi yang cerdas.
Dengan demikian, bonus demografi bisa betul-betul menjadi nilai tambah, menjadi manfaat tersendiri bagi bangsa dan negara kita Indonesia. Karena tidak semua negara mempunyai momentum seperti itu, angkatan kerja yang tinggi.
Sekda memastikan jajarannya akan terus berupaya menekan angka stunting di wilayah Purwakarta.
"Jadi yang sudah terdampak betul-betul bisa dikurangi, yang potensi terdampak betul-betul bisa dicegah," katanya.