Batam (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) mencatat temuan kasus polip pada uterus dan beberapa hasil positif tes Inspeksi Visual Asetat (IVA) melalui kegiatan skrining Cek Kesehatan Gratis (CKG).
“Pada kelompok usia 40–59 tahun dan lansia, ditemukan sejumlah kasus seperti polip pada uteri, polip serviks, servisitis, serta hasil IVA yang positif,” ujar Kepala Dinkes Batam Didi Kusmarjadi saat dihubungi di Batam, Kamis.
Cek Kesehatan Gratis di Batam telah digelar sejak 6 Februari 2025 dan merupakan bagian dari upaya promotif dan preventif pemerintah dalam mendeteksi dini masalah kesehatan masyarakat.
Baca juga: Realisasi Cek Kesehatan Gratis hingga 20 Mei 2025 di Gorontalo capai 10,43 persen
Baca juga: Sebanyak 2.739 warga Rejang Lebong mendaftar program CKG
Menurutnya, seluruh temuan tersebut bersifat awal karena CKG merupakan program skrining.
“Ini baru skrining, tindak lanjut tetap dilakukan di rumah sakit. Semua pasien dengan temuan telah kami rujuk,” tambahnya.
Selanjutnya, pasien yang terdeteksi memiliki indikasi penyakit telah dirujuk ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter spesialis obstetri dan ginekologi.
“Kami juga baru temukan pasien suspek kanker serviks, ini mengapa skrining sangat penting, untuk mencegah sejak dini dan memastikan kesehatan masyarakat,” katanya.
Didi menjelaskan bahwa sampai dengan tanggal 21 Mei 2025 terdapat tiga puskesmas dengan jumlah kunjungan tertinggi adalah Puskesmas Tanjung Buntung (579 kunjungan), Puskesmas Lubuk Baja (350), dan Puskesmas Mentarau (272).
Baca juga: Kejar target, Menkes sasar 200 ribu sekolah lakukan cek kesehatan gratis mulai Juli
Dari data yang dihimpun, kelompok usia 40–59 tahun menjadi peserta terbanyak dengan 908 orang, disusul usia 18–29 tahun sebanyak 559 orang, usia 30–39 tahun sebanyak 494 orang, dan usia lanjut di atas 60 tahun sebanyak 300 orang.
“Total pasien yang melakukan CKG ada 2.569,” kata dia.
inkes Batam berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin, khususnya bagi perempuan di usia produktif dan pra-lansia.
