Kabupaten Bogor (ANTARA) - Bupati Bogor Rudy Susmanto mengajak generasi muda memaknai Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) sebagai momentum menumbuhkan semangat patriotisme.
"Untuk membangun masa depan yang tidak hanya lebih maju, tetapi benar-benar berpihak pada rakyat," kata Rudy Susmanto pada peringatan Harkitnas ke-117 tingkat kabupaten di Lapangan Tegar Beriman, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Selasa.
Ia mengajak seluruh masyarakat, khususnya generasi muda, untuk terus menumbuhkan jiwa patriotisme dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. Menurut dia, semangat juang para pahlawan harus terus diwarisi.
“Saya yakin, generasi muda hari ini, salah satunya siswa dari Sekolah Sandi Negara, memiliki patriotisme tinggi dan kecintaan terhadap bangsa yang luar biasa," ucapnya.
Baca juga: Pada Harkitnas Bupati Karawang ajak masyarakat berinovasi membangun daerah
Baca juga: Hari Kebangkitan Nasional: Inovasi sosial untuk kemajuan Indonesia
Rudy juga menegaskan komitmennya untuk membangun Kabupaten Bogor dengan semangat patriotisme, transparansi, dan kolaborasi lintas sektor. Ia menyampaikan berbagai capaian, tantangan, serta arah kebijakan strategis yang tengah dijalankan pemerintah daerah.
“Seluruh upaya ini berpulang pada satu tujuan besar membangun masa depan yang tidak hanya lebih maju, tetapi benar-benar berpihak pada rakyat,” kata Rudy.
Ia mengatakan, dalam 150 hari pertama Pemerintahan Presiden Prabowo-Gibran dan Kabinet Merah Putih memulai langkah-langkah yang berangkat dari hal-hal yang paling mendasar, dari kebutuhan yang paling dekat dengan kehidupan warga.
Baca juga: Pemkab Bogor jadikan Kampung Ciguha "merdeka sinyal" di Harkitnas
Rudy menambahkan, dalam momen peringatan Hari Kebangkitan Nasional ini, masyarakat perlu meneguhkan kembali arah perjalanan bangsa.
Dalam semangat itu, kata dia, pemerintah telah menetapkan Astacita sebagai kompas utama Kebangkitan Nasional. Delapan misi besar, untuk menghadirkan perubahan yang benar-benar terasa di tengah kehidupan rakyat.
“Mari kita jaga kebangkitan ini dengan semangat yang sama seperti akar pohon yang menembus tanah. Perlahan tapi pasti, tak selalu terlihat, namun kokoh menopang kehidupan,” cetusnya.