Kabupaten Bogor (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor Jawa Barat memanfaatkan dana tanggung jawab sosial (CSR ) perusahaan swasta untuk memperbaiki bangunan sekolah yang kondisinya memprihatinkan karena atapnya ambruk.
Salah satu penerima manfaat perbaikan infrastruktur bangunan sekolah dari dana CSR perusahaan swasta adalah SMP Djojoredjo di Desa Putat Nutug, Kecamatan Ciseeng, yang hasil renovasinya diresmikan pada Selasa.
Pengawas SMP Wilayah Ciseeng Disdik Kabupaten Bogor, Asyuro saat peresmian menjelaskan bangunan SMP Djojoredjo kondisinya memprihatinkan, beberapa ruang kelas atasnya ambruk, sehingga membuat kegiatan belajar mengajar tidak nyaman bagi pelajar.
"Rusaknya parah luar biasa, atapnya sampai runtuh," ungkap Asyuro.
Baca juga: Pemkab Bogor libatkan swasta dalam atasi tingginya angka stunting
Baca juga: Pemkab Bogor manfaatkan dana CSR untuk lakukan ujicoba makan bergizi gratis
Ia menjelaskan dari sekitar 800 SMP di Kabupaten Bogor, sekitar 700 di antaranya berstatus swasta, sedangkan hanya sekitar 100 yang berstatus negeri atau milik Pemerintah Kabupaten Bogor.
Asyuro memastikan bahwa bangunan SMP berstatus swasta juga mendapatkan bantuan perbaikan dari pemerintah daerah setempat, namun karena jumlah bangunan yang banyak, anggarannya dilakukan secara bergiliran.
"Sekolah swasta memang ada bantuan dari dinas, tapi karena saking banyaknya jadi antre," ujarnya.
Baca juga: Pemkab Bogor gunakan dana CSR BJB untuk dukung akselerasi pembangunan daerah
Sementara, Ketua Dewan Pengawas Syariah PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Mohammad B Teguh di tempat yang sama menyebutkan pihaknya bekerja sama dengan Dompet Dhuafa untuk merenovasi bangunan SMP Djojoredjo.
Proyek renovasi ini mencakup perbaikan fasilitas belajar dan perbaikan ruang kelas, yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas lingkungan belajar bagi para siswa.
"Kami percaya bahwa lingkungan belajar yang baik adalah fondasi bagi pendidikan yang efektif. Renovasi ini diharapkan dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan nyaman, mengoptimalkan interaksi guru dan siswa serta meningkatkan motivasi belajar dan mengajar," kata Teguh.(KR-MFS)