Semarang (ANTARA) - Balai Karantina Jawa Tengah melakukan pengecekan kesehatan dan keamanan terhadap 1.138 sapi asal Australia yang masuk ke Indonesia melalui Pelabuhan Tanjung Intan, Kabupaten Cilacap.
Kepala Balai Karantina Jawa Tengah Sokhib, di Semarang, Minggu, mengatakan, pengecekan dilakukan terhadap sapi ras Friesian Holstein oleh petugas Instalasi Karantina Hewan Cilacap.
Ia menuturkan sapi-sapi tersebut menjalani perjalanan selama 9 hari dari Australia hingga tiba di Pelabuhan Cilacap pada 15 Mei 2025.
Menurut dia, hewan ternak yang diperuntukkan bagi bibit sapi perah tersebut dalam kondisi bunting 3 hingga 4 bulan.
"Serangkaian tindakan karantina, meliputi pengasingan, pengamatan, perlakuan oleh petugas karantina," katanya.
Ia menambahkan lamanya masa karantina disesuaikan dengan masa inkubasi dan sifat penyakit hewan.
Selain itu, petugas juga melakukan upaya preventif berupa pemberian vaksin Lumpy Skin Disease serta Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Saat pelepasan dari karantina, lanjut dia, sapi-sapi tersebut harus dinyatakan sehat dan bebas dari hama penyakit hewan karantina (HPHK)
Shokib menyampaikan pemerintah berkomitmen mendorong peternakan sapi perah modern, ramah lingkungan, serta membuka peluang kerja sama dengan swasta dan masyarakat.
"Pelaku usaha diharapkan tidak ragu berinvestasi di bidang pembibitan sapi. Terdapat fasilitas fiskal untuk peternak sapi perah, seperti tax allowance hingga pendampingan teknis, perizinan, serta penyediaan lahan," tambahnya.