Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat memperbaiki infrastruktur jalan di Kecamatan Muaragembong sebagai upaya meningkatkan mobilitas masyarakat sekaligus akses menuju sejumlah destinasi wisata di wilayah itu.
Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi Kabupaten Bekasi Henri Lincoln mengatakan perbaikan jalan menuju akses objek wisata di Kecamatan Muaragembong sudah mulai berjalan secara bertahap di sejumlah ruas.
"Kegiatan pengecoran di sejumlah akses wisata sudah mulai berjalan. Salah satunya di Ruas Kalibaru, Desa Jayasakti," katanya di Cikarang, Jumat.
Dia mengatakan ruas jalan itu menghubungkan beberapa destinasi wisata mulai sari kawasan objek pariwisata bahari seperti pantai, kawasan hutan bakau hingga konservasi satwa asli wilayah itu.
Baca juga: Pemkab Bekasi perbaiki akses jalan wilayah pesisir Muaragembong
Baca juga: Jalan rusak berat, warga Muaragembong Bekasi minta pemerintah lakukan perbaikan
"Perbaikan jalan ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan aksesibilitas menuju kawasan wisata seperti pantai dan hutan mangrove mengingat Muaragembong kaya akan potensi pariwisata berbasis bahari," katanya.
Henri menambahkan pembangunan ini menjadi bagian dari program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Bekasi yang juga tertuang dalam hasil musyawarah perencanaan pembangunan di mana mayoritas dari total 47 usulan warga Muaragembong mengarah pada perbaikan infrastruktur jalan.
Camat Muaragembong Sukarmawan menyatakan peningkatan infrastruktur jalan juga dilakukan untuk menjamin kenyamanan dan keamanan lalu lintas bagi warga serta wisatawan yang berkunjung ke wilayah tersebut.
"Pembangunan ini akan meningkatkan revitalisasi jalan sehingga masyarakat dapat merasakan manfaat secara langsung. Dengan pelebaran dan pengecoran jalan, diharapkan mobilitas menjadi lebih lancar," katanya.
Baca juga: Pemkab Bekasi ajukan jalan penghubung Muaragembong-Cilincing
Menurut dia peningkatan infrastruktur menjadi kunci pengembangan sektor pariwisata. Ke depan, dua jalur utama ke lokasi wisata akan terhubung dengan jalan representatif sehingga bisa dilintasi bus pariwisata dari dalam maupun luar daerah.
"Potensi wisata seperti Pantai Bungin, kawasan konservasi satwa endemik maupun migran dan wisata alam lain diharapkan makin dikenal luas. Hal ini juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal sekaligus pemberdayaan masyarakat," kata dia.(KR-PRA).