Bogor (Antaranews Megapolitan) - Insitut Pertanian Bogor (IPB) mempersiapkan para lulusannya, agar nantinya siap berkompetisi secara mandiri melalui Entrepreneurship Centre dan Start Up School sebagai wadah para calon wisudawan di bidang kewirausahaan.
“Hal tersebut merupakan jawaban IPB dalam menjawab kebutuhan skill yang dicari pada era disrupsi atau pada tahun 2020. Skill tersebut meliputi: complex problem solving, critical thinking, creativity, people management, coordinating with others, emotional intelligence, judgment and decision making, service orientation, negotiation, dan cognitive flexibility,” ujar Rektor IPB, Dr. Arif Satria saat memberi sambutan dalam Upacara Wisuda Tahap VII Tahun Akademik 2017/2018 Program Pendidikan Doktor, Magister, dan Sarjana, Rabu (25/4) di Kampus IPB Dramaga.
Faktor disrupsi tidak hanya bertumpu pada perubahan teknologi akibat Revolusi Industri 4.0, tetapi juga perubahan struktur demografi, perubahan iklim, globalisasi, serta perubahan peta geopolitik. Oleh karena itu strategi Perguruan Tinggi (PT) menghadapi disrupsi mestinya juga memperhatikan sejumlah faktor tersebut.
“Sangat diperlukan perubahan mindset atau orientasi Perguruan Tinggi dari konsumen ke produsen dalam bentuk karya ide, pemikiran, pengetahuan, teori atau barang. Karena itulah IPB ke depan akan di kembangkan dalam payung besar program yang di sebut sebagai Program IPB 4.0 sesuai Visi IPB 2045 menjadi Techno-socio Entrepreneurial University yang di dalamnya ada beberapa program penting,” kata Rektor.
Rektor menambahkan, ada tujuh program penting IPB. Pertama, program IPB Excel melalui pengembangan keilmuan kekinian yang lebih transdisiplin dan peta jalan riset yang responsif terhadap Revolusi 4.0 dan faktor disrupsi lainnya. Ilmu data, kecerdasan buatan, drones, robotik, nano teknologi, complexity dan sust ainability sciences perlu didorong. Kedua, program IPB Lead.
Di era disrupsi ini, soft skill millennium dan jiwa kewirausahaan harus diperkuat karena jiwa inilah yang akan dapat mendukung orientasi sebagai produsen. Dalam rangka mengasah softskill mahasiswa, IPB sedang mempersiapkan Asrama Kepemimpinan dan Kader Pejuang Pertanian. IPB juga akan membuka Jalur Ketua Osis untuk mencari bibit-bibit pemimpin masa depan yang sudah mulai dibangun sejak SMA.
Selain itu, Rektor melanjutkan, ketiga, program IPB Smart, yakni terciptanya tata kelola yang memungkinkan terciptanya kelincahan IPB dalam mengelola sumberdaya secara efisien dan efektif melalui instrumen manajemen modern, menangkap peluang-peluang baru, serta membangun kolaborasi. Keempat, program IPB Share, yakni memperkuat peran IPB untuk menghasilkan inovasi kongkrit dalam menggerakkan ekonomi rakyat di sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan kelautan maupun memperkuat industri nasional. IPB akan selalu hadir di tengah petani, nelayan, peternak, masyarakat sekitar hutan untuk memperkuat kedaulatan pangan, energi, maritim, dan lingkungan.
Kemudian, kelima program IPB Care, yang merupakan bentuk komitmen dan kepedulian kita kepada kesejahteraan mahasiswa, kesejahteraan dosen dan tenaga kependidikan. Keenam, program IPB Green, melalui gerakan Green Campus 2020 dengan smart infrastructure dan green transportation.
“Terima kasih kepada para alumni yang tengah berkomitmen membantu penataan taman milenial di IPB, dan ketujuh, program IPB Biz, melalui terobosan pengembangan bisnis berbasis inovasi dan asset untuk meningkatkan pendanaan IPB dalam rangka kesuksesan kegiatan tri dharma perguruan tinggi,” kata Rektor.
Dalam kesempatan ini, IPB kembali mewisuda lulusannya sebagai sumberdaya manusia yang berkualitas dan siap membangun sektor pertanian dalam arti luas. Pada wisuda tahap ini, IPB menyerahkan ijazah kepada 446 orang lulusan, yang terdiri dari 259 orang lulusan bergelar sarjana, 130 orang lulusan bergelar magister sains, 23 orang lulusan bergelar magister manajemen, dan 34 lulusan bergelar doktor. (awl/ris)
Dengan Entrepreneurship Centre dan Start Up School, Lulusan IPB Siap Berkompetisi
Sabtu, 12 Mei 2018 22:32 WIB
Sangat diperlukan perubahan mindset atau orientasi Perguruan Tinggi dari konsumen ke produsen dalam bentuk karya ide, pemikiran, pengetahuan, teori atau barang.