Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, Jawa Barat, menerjunkan 36 petugas medis terdiri atas dokter hewan, paramedis, tenaga inseminasi buatan serta petugas puskeswan untuk memeriksa kesehatan hewan kurban menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner pada Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi Dwian Wahyudiharto menyatakan 36 petugas medis ini tergabung dalam tim teknis pengawasan hewan kurban yang bertugas di 23 kecamatan.
"Satu orang bisa pegang dua sampai tiga kecamatan, tapi kami kerjanya secara tim. Cukup tidak cukup, harus cukup. Insya Allah cukup," katanya, di Cikarang, Kamis.
Dia mengatakan tim teknis sudah mulai menyisir sejumlah lokasi mulai dari area peternakan, lapak pedagang hingga rumah potong hewan untuk melakukan pemeriksaan guna memastikan kondisi kesehatan hewan kurban sekaligus layak dikonsumsi masyarakat.
"Kami perhatikan kondisi kesehatannya, berasal dari mana. Kalau ada yang sakit, kita obati. Kalau ada tempat makan minum yang kurang layak, kita kasih masukan supaya bisa dirawat dengan baik sehingga hewan tetap sehat," katanya pula.
Baca juga: Pemkab Bekasi terjunkan 35 personel gabungan periksa hewan kurban
Baca juga: Pemkab Bekasi pastikan kondisi kesehatan hewan kurban
Dirinya mengaku sejauh ini petugas belum menemukan wabah penyakit mengingat tim baru bertugas sehari dan hewan kurban dari luar daerah seperti NTB serta Jawa Timur pun belum semua tiba.
"Puncak kedatangan diperkirakan satu minggu menjelang Idul Adha. Mudah-mudahan nanti satu minggu ke depan sudah ramai berdatangan," katanya lagi.
Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi tahun ini menargetkan pemeriksaan minimal di 400 titik dengan dibantu puluhan dokter hewan dari Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Jawa Barat 5 untuk memperkuat pengawasan.
"Kami juga akan melibatkan 20 dokter hewan dari PDHI Jabar jadi nanti jumlah tim akan bertambah menjadi 50 lebih petugas medis," katanya lagi.
Dwian menyebutkan penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) mulai terkendali. "PMK ini sepertinya sudah bersahabat, bukan sesuatu yang baru. Dan juga peternak sedikit banyak sudah tahu bagaimana cara penanganan terhadap penyakit ini," ujar dia pula.
Baca juga: Kabupaten Bekasi turunkan tim teknis pengawas kesehatan hewan kurban
Peternak sapi asal Cibitung Maman Suparman (53) mengaku tengah fokus pada penggemukan dan pencegahan penyakit hewan dengan fermentasi pakan serta pemberian vitamin.
"Untuk antisipasi wabah penyakit, saya juga rutin membersihkan kandang. Jadi jangan cuma gemuk pas Idul Adha tapi juga sehat dan layak konsumsi," katanya.
Ia mengaku belum bisa memprediksi jumlah penjualan sapi kurban tahun ini meski permintaan konsumen sudah mulai masuk. "Biasanya permintaan bisa sampai 180 atau 200 ekor kalau sapi. Berharap ada peningkatan di tahun ini," kata dia.