Depok (ANTARA) - Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) meresmikan layanan Retrograde Intrarenal Surgery (RIRS), prosedur penanganan batu ginjal yang komprehensif dan modern, tanpa pembedahan terbuka dengan minimal invasif atau minimal sayatan.
Direktur Utama RSUI Ari Kusuma Januarto di Depok, Kamis, menyampaikan RSUI terus berkomitmen memperluas akses masyarakat terhadap layanan urologi.
“Kami berharap kehadiran layanan RIRS ini tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat Depok dan sekitarnya, tetapi juga memperkuat peran RSUI sebagai rumah sakit pendidikan yang terus mengembangkan layanan kesehatan terkhusus di bidang urologi, yang juga sebagai Layanan Unggulan Pusat Batu Ginjal dan Saluran Kemih RSUI," ujarnya.
Dokter Spesialis Urologi RSUI Dyandra Parikesit memperjelas keunggulan RIRS dalam penanganan batu ginjal.
“Pasien yang menjalani prosedur ini umumnya akan mengalami lebih sedikit rasa sakit, tanpa bekas luka, dan waktu pemulihan lebih cepat, minim risiko infeksi, dan komplikasi lainnya," kata Dyandra.
Baca juga: RSUI resmi buka layanan terapi sel punca untuk masalah tulang dan sendi
RIRS juga dapat menjadi alternatif pada penanganan masalah ginjal lainnya, seperti penyumbatan atau tumor.
Dyandra menjelaskan batu ginjal merupakan masalah kesehatan yang dapat terjadi pada siapa saja, prevelensinya mencapai 5-19,1 persen dalam populasi (hampir satu dalam lima orang memiliki batu ginjal).
Batu ginjal terbentuk dari garam dan mineral dalam ginjal yang akhirnya memadat dan mengeras. Terdapat faktor pendukung terbentuknya batu ginjal, diantaranya sering menahan kencing, kurang minum air, kebiasaan konsumsi makan yang tinggi garam, asam urat serta faktor genetik yang dapat memicu pembentukan batu ginjal.
Beberapa tanda dan gejala antara lain muncul nyeri di perut dan paha, mual-muntah, atau demam jika batu menyebabkan infeksi). Apabila tidak ditangani dengan tepat, kata dia, akan menyebabkan gagal ginjal, nyeri berat, dan infeksi.
Baca juga: RSUI raih peringkat ke-62 RS pendidikan terbaik dunia versi Brand Finance
Salah satu penanganan batu ginjal dengan RIRS yang merupakan prosedur minimal invasif dengan memasukkan teropong kecil melalui saluran kemih.
Setelahnya Dokter Urologi menggunakan laser untuk memecah batu ginjal menjadi potongan-potongan kecil atau menjadi pasir. Kemudian dikeluarkan dengan keranjang khusus atau alat pengisap untuk tata laksana batu ginjal.
Teknologi yang digunakan dalam layanan RIRS di RSUI merupakan kolaborasi dengan Dyne Medical Group, perusahaan penyedia teknologi medis terpercaya dari Korea Selatan. Kolaborasi ini mendukung peningkatan kualitas layanan Urologi RSUI dengan menghadirkan teknologi terkini.
Prosedur RIRS memiliki kelebihan utama yaitu dapat mengatasi batu dengan ukuran 10–20 mm tanpa sayatan dan luka. Secara tradisional, pembedahan untuk batu ginjal dilakukan dengan membuat sayatan besar untuk mengeluarkan batu.
Baca juga: FKUI bersama RSUI gelar pengmas jantung sehat dan keluarga kuat
Namun dengan perkembangan teknologi kedokteran serta tim medis yang kompeten, kata dia, penanganan batu ginjal dapat dilakukan tanpa pembedahan terbuka.
Layanan ini, lanjutnya, mengkombinasikan keahlian multidisiplin dari dokter spesialis urologi, radiolog, anestesiologi, dan perawat spesialis yang bekerja sama saat melakukan prosedur pengangkatan batu ginjal.
Layanan RIRS di RSUI dapat diakses oleh pasien umum, pengguna asuransi, maupun BPJS Kesehatan, serta akan terus dikembangkan untuk menjangkau lebih banyak lapisan masyarakat.