Istanbul (ANTARA) - Kelompok perlawanan Palestina Hamas pada Senin mengatakan pihaknya siap untuk segera terlibat dalam perundingan guna mencapai gencatan senjata yang permanen di Jalur Gaza.
Sayap bersenjata kelompok tersebut, Brigade Qassam, pada Senin malam membebaskan sandera keturunan Israel-Amerika Serikat bernama Edan Alexander setelah berunding dengan pemerintahan Donald Trump.
Baca juga: Hamas akan bebaskan sandera berkewarganegaraan ganda Israel-Amerika terakhir yang masih hidup
Baca juga: Kepala Intelijen Mesir bertemu Tim perundingan Israel bahas gencatan senjata Gaza
Baca juga: Hamas berbelasungkawa atas wafatnya Paus Fransiskus
"Hamas siap untuk segera memulai negosiasi guna mencapai kesepakatan komprehensif untuk gencatan senjata yang berkelanjutan, penarikan pasukan pendudukan, pengakhiran pengepungan, pertukaran tahanan, dan pembangunan kembali Jalur Gaza," kata mereka dalam sebuah pernyataan.
Alexander adalah sandera AS terakhir yang diketahui masih hidup yang ditahan di Gaza.
Sumber: Anadolu
Hamas siap terlibat dalam perundingan gencatan senjata permanen di Gaza
Selasa, 13 Mei 2025 15:36 WIB

Arsip - Anggota kelompok perlawanan Palestina, Hamas. (Anadolu/as)