Garut (ANTARA) - Menteri Kehutanan (Menhut) Republik Indonesia Raja Juli Antoni menyatakan terus mendorong pengembangan produktivitas kopi yang salah satunya melalui sekolah lapangan yang diterapkan masyarakat Paguyuban Tani Sunda Hejo di Kabupaten Garut, Jawa Barat dengan memanfaatkan lahan hutan secara profesional.
"Sekolah lapang ini agar dimanfaatkan sebaik-baiknya dalam rangka penguatan jaringan untuk peningkatan kapasitas, penguatan kelembagaan dan kewirausahaan masyarakat," kata Menhut saat kunjungannya dalam acara peninjauan pengolahan kopi agroforestri oleh Kelompok Perhutanan Sosial Mitra Paguyuban Tani Sunda Hejo di Kadungora, Kabupaten Garut, Sabtu.
Ia menuturkan sekolah lapangan ini menjadi wadah untuk menumbuhkan minat anak-anak petani agar melanjutkan perjuangan orang tuanya dalam mengelola kopi dan menjaga hutan secara berkelanjutan.
Baca juga: Menhut tekankan selalu siaga meski tren karhutla menurun
Menhut mengapresiasi gerakan Paguyuban Tani Sunda Hejo yang saat ini melakukan upaya regenerasi petani penggarap perhutanan sosial sehingga bisa menjaga kelestarian hutan, dan memberikan keuntungan dari hasil tanaman kopi.
"Dengan keterlibatan generasi muda menjadi modal sosial yang sangat penting untuk menjaga keberlanjutan pengelolaan hutan dan perhutanan sosial yang baik pada masa yang akan datang," katanya.
Ia menyampaikan kegiatan sekolah lapangan itu menjadi harapan besar terhadap perhutanan sosial agar menjadi lebih berkembang dan mandiri dalam segi usaha, khususnya di sektor kopi.
Ia juga berharap adanya peran anak muda yang dibentuk dari sekolah lapangan itu bisa meningkatkan produktivitas kopi secara nasional yang ujungnya memberikan kesejahteraan petani lebih baik sekaligus menjaga kelestarian hutan.
