Depok (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Jawa Barat mengingatkan masyarakat bahaya dari penyalahgunaan bahan berbahaya pangan seperti formalin dan boraks.
"Berdasarkan hasil sampling uji pangan yang telah dilakukan di Kota Depok masih ditemukan beberapa sampel pangan yang mengandung bahan berbahaya, seperti formalin, boraks dan pewarna Rodamin B," kata Sekretaris Dinkes Kota Depok Yuliandi di Depok, Kamis.
Menurut dia ketiga bahan ini merupakan bahan yang sangat berbahaya dan tidak boleh ada pada pangan. Untuk pangan yang kerap ditemui bahan berbahaya tersebut diantaranya mie kuning basah, tahu, dan kerupuk.
Baca juga: Ini tips untuk memilih tahu bebas formalin
Masih munculnya temuan penggunaan bahan berbahaya tersebut disebabkan karena ketidaktahuan para pedagang tentang keamanan pangan yang dijual. Atau bisa disebabkan karena mungkin kurang pedulinya para produsen terhadap keamanan pangan yang diproduksinya.
Untuk itu kata dia pihaknya menjalin sinergi dengan Balai Pengawasan Obat dan Makanan (POM) di Bogor dan berkolaborasi dengan perangkat daerah atau instansi yang terkait untuk melakukan sosialisasi.
Sinergi tersebut adalah untuk melindungi masyarakat dari penggunaan bahan tambahan pangan yang tidak memenuhi persyaratan keamanan, mutu, dan gizi.
"Kami melakukan penyuluhan ke masyarakat tentang keamanan pangan, sosialisasi informasi, pembinaan ke sarana produksi dan distribusi agar menghasilkan pangan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan pemerintah," katanya.
Baca juga: Petugas periksa 375 sampel takjil, empat mengandung formalin
Dikatakannya upaya lain yang telah dilakukan pihaknya adalah pengawasan terhadap pangan yang beredar yaitu melalui iklan dan label pangan. Selain itu dengan sampling pangan olahan siap saji dan pangan olahan kemasan.
Tidak hanya itu juga dilakukan pengujian menggunakan teknik rapid test dengan pengujian di laboratorium untuk mengetahui kadar Bahan Tambahan Pangan (BTP) pada pangan dan sampling dan pengujian pangan yang diduga mengandung bahan berbahaya.