Jakarta, 16/11 (ANTARA) - Pertandingan cabang tenis meja SEA Games 2011 di GOR Soemantri Brojonegoro Jakarta telah berakhir Rabu, dengan mengukuhkan kekuatan Singapura masih sulit ditandingi oleh atlet-atlet negara Asia Tenggara lainnya, termasuk Indonesia dan bahkan atlet mereka mampu menjadikan "All Singapore Final" di empat nomor yang dipertandingkan.
Tim tenis meja Singapura diperkuat atlet-atlet dengan peringkat dunia yang jauh di atas rata-rata petenis meja negara peserta lainnya, seperti Feng Tian Wei ranking empat dunia, Gao Ning (18), Sun Bei Bei (22), dan Yang Zi (45).
Sementara petenis terbaik Indonesia Ficky Supit Santoso baru berperingkat 347 dunia, sehingga kesulitan mengimbangi permainan mereka.
"Kekuatan Singapura ada pada pemain naturalisasinya, baik di putra maupun putri. Kalau pemain yang betul-betul dibina di Singapura, atlet kita masih lebih baik," kata Manajer Tim Tenis Meja Indonesia Dedi Kurniawan Wikanta.
Salah satu petenis meja andalan Indonesia Ficky Supit yang juga pernah menimba ilmu di China, mengakui kehebatan atlet lawannya dari Singapura itu.
Atlet yang besar di PTM Surya Kediri, Jawa Timur, itu, mengakui bahwa petenis meja Singapura memiliki kelebihan dalam banyak variasi permainan, mulai dari servis, penempatan bola, spin, reli, stroke, pengembalian servis, serta strategi.
"Kompetisi ketika mereka masih di China sangat ketat dengan begitu banyaknya petenis meja yang berkemampuan dunia. Atmosfer seperti itu menjadikan seseorang bila ingin jadi petenis meja top harus berlatih teramat keras dan disiplin," ujarnya.
Sebelum mencapai "All Singapore Finals" di tunggal putri, petenis meja Indonesia Christine Ferliana mampu memberikan perlawanan, kendati akhirnya harus kalah 1-4 dari Feng Tian Wei.
Sementara Si Yun Isabelle menang atas petenis meja asal Vietnam May Hoang My Trang dengan skor 4-1.
Secercah harapan sempat diperlihatkan oleh Christine petenis meja asal Surya Kediri itu ketika merebut set pertama dengan skor 11-6.
Christine yang bermain agresif serta didukung penonton yang memenuhi GOR Soemantri Brojonegoro berhasil menekan lawannya dengan variasi pukulan.
Di set kedua, Feng yang mulai bisa mengatasi ketegangan dan memperlihatkan kualitasnya dengan berkali kali memenangi permainan saling serang, baik kiri dan kanan lawan untuk meraih poin.
Ia juga memiliki spin keras dengan penempatan bola terarah serta kemampuan dalam mengembalikan serangan Christine, baik spin maupun smes dengan backhand dan forehand.
Feng akhirnya merebut empat set terakhir dengan 11-4, 11-9, 11-8 dan 11-4.
Di nomor tunggal putra juga terjadi final sesama pemain Singapura antara Gao Ning melawan Yang Zi.
Petenis meja masa depan Indonesia Ficky Supit dijegal oleh Yang Zi di semifinal, meski ia telah bermain habis-habisan serta didukung 500-an penonton.
Ficky menyerah dengan skor 2-4 dari Yang Zi (9-11, 5-11, 13-11, 3-11, 12-10 dan 3-11). Ia berkali-kali mampu melakukan serangan mematikan baik menggunakan spin kiri maupun kanan yang sama baiknya.
Putra dari mantan petenis meja nasional Sinyo Supit itu, juga memiliki servis yang baik dan sering kali mampu meraih poin dari serangan atas pengembalian bola lawan.
Kekalahan Ficky banyak diakibatkan ketidakmampuannya meladeni adu spin dari Yang Zi yang bertubuh tinggi besar dan lebih bertenaga serta lincah.
Pelatih Tenis Meja Indonesia Abdul Rojak menyatakan bahwa Ficky Supit telah mengeluarkan permainan terbaiknya dan lawan yang peringkat dunianya jauh di atasnya juga mampu diladeni.
"Pertandingan berjalan menarik dengan seringnya terjadi adu pukulan. Kalau saja Ficky tidak tertekan dari awal, tentunya hasil akhir akan berbeda," ujarnya.
Sejak awal Ficky memang selalu tertinggal seperti di set pertama 2-3, 3-4, 3-5, 3-8, 4-8, 5-8, 5-10 dan dikejar Ficky 9-10. Saat Yang Zi melakukan servis, Ficky yang siap menyerang kecolongan dengan servis kencang ke arah ujung kanan dan meski telah dikejar bola terlanjur menjauh hingga set ditutup 9-11.
Pertandingan yang disaksikan langsung Ketua Umum PB PTMSI Tahir itu, mampu menghibur penonton dengan aksi memukau dari kedua atlet hingga tidak jarang terdengar tepukan panjang sebagai bentuk kekaguman.
Singapura sebelumnya telah memperoleh tiga medali emas. Di nomor ganda putri Feng Tian Wei/Sun Bei Bei mengalahkan pasangan Thailand Nanthana Komwong/Anisara Muangsuk 3-2 (11-7, 7-11, 11-6, 7-11 dan 11-9).
Dalam partai final di nomor ganda putra, pasangan terkuat Singapura Gao Ning/Yang Zi secara mengejutkan dikalahkan oleh rekan senegaranya Ma Liang/Pang Xue Jie dengan skor 1-3.
Sebelumnya di nomor ganda campuran pasangan Yang Zi/Sun Bei Bei Singapura mengalahkan rekan senegaranya Gao Ning/Feng Tian Wei dengan skor 3-0. Perunggu diraih Misay Phonsavat/Thiphakone Southhammavong dari Laos dan Chaisat Chaisit/Nanthana Komwong Thailand.
Berikut hasil akhir perolehan medali tenis meja: (emas, perak, perunggu)
1. Singapura 5 4 0
2. Thailand 1 2
3. Indonesia 3
4. Vietnam 3
5. Laos 1
6. Philipina 1
Maswandi
SEA GAMES (TENIS MEJA) Singapura Kukuhkan Dominasinya di Tenis Meja
Kamis, 17 November 2011 0:18 WIB
sea-games-tenis-meja-singapura-kukuhkan-dominasinya-di-tenis-meja