Jakarta (ANTARA) - Pengurus Paguyuban Demak Bintoro Nusantara (PDBN) dan Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI) berharap Masjid Agung Demak masuk warisan budaya UNESCO.
Untuk itu Mr. Dr. Ubaidillah dari IRCS (Islamic Religius Council of Singapore) atau Majelis Ugama Islam Singapura (MUIS), KH. Dr. M. Ali Abdillah, MA, Sekjen Jatman PBNU yang juga Sesepuh PDBN (Paguyuban Demak Bintoro Nusantara), serta Dr. Ginanjar, Pakar Manuskrip Islam Nusantara dari PBNU, Kamis (1/5), berkunjung ke museum Masjid Agung Demak.
Kehadiran Tim Muhibbah tersebut, diterima oleh Wakil Ketua Takmir Masjid Agung Demak, KH. Abdullah Makhali, H. Suwagiyo, Bidang Museum, Imaduddin, Bidang Perlengkapan dan Ustadz Noor Salim, Ketua PGSI (Persatuan Guru Seluruh Indonesia) yang juga aktifis PDBN pimpinan Drs. H. Fathan Subchi, beserta remaja Masjid Agung Demak.
Dalam pengantar iftitahnya, Kiyai Abdillah menyampaikan, tujuan dari Muhibbah ke Demak.
"Selain mendampingi riset tentang Islam Nusantara dari MUIS Singapura dan penelitian artefak-manuskrip di museum, Muhibbah ini juga untuk berziarah Makam Raja-Raja Demak serta Sunan Kalijaga," kata Kiai Abdillah dalam keteramgannya, Kamis.
Kiai Abdillah juga menjelaskan bahwa, manuskrip yang ada di Museum Masjid Agung Demak merupakan sumber primer peradaban Islam di Demak.
"Manuskrip ini merupakan sumber primer bukti peradaban era Kerajaan Islam di Demak, maka harapan saya, Masjid Agung Demak bisa dinominasikan sebagai Warisan Budaya Dunia ke UNESCO, oleh PDBN dan Pemkab Demak, agar umat Islam Indonesia tak kehilangan identitas budayanya," jelas Kiai Abdillah, Kelahiran Kota Wali Demak ini.
Senada disampaikan oleh Mr. Dr. Ubaidillah, peneliti sejarah Muslim IRCS Singapura.
"Kehadiran saya ke Demak Indonesia, untuk memahami sejarah Islam Nusantara, dengan berbasis Manuskrip dan artefak di Masjid Agung Demak, nantinya sebagai bahan kurikulum di SCIS (Singapore College of Islamic Studies)," kata Mr. Ubaid.
Disisi lain, Dr. Ginanjar dari peneliti PBNU menyampaikan bahwa, Manuskrip memiliki arti penting atas peradaban tertentu.
"Manuskrip atau naskah kuno tulisan tangan pada masa Kerajaan Islam di Demak dan situs sejarah serta artefak ini, sebagai bukti otentik sejarah peradaban Islam masa lampau, maka penting dan sangat mungkin jika Masjid Agung Demak dinominasikan sebagai Warisan Budaya Dunia ke UNESCO," jelas Ginanjar.
Untuk itu, lanjutnya, harus dijaga keutuhan dan keamanannya, pungkas Ginanjar.
Pengurus PDBN dan PGSI harap Masjid Agung Demak masuk warisan Budaya UNESCO
Jumat, 2 Mei 2025 14:35 WIB

Pengurus PDBN dan PGSI harap Masjid Agung Demak masuk warisan Budaya UNESCO (ANTARA/HO-PDBN)