Jakarta (ANTARA) - Sejumlah warga terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) ingin memiliki pekerjaan usai mengikuti bursa kerja (jobfair) yang difasilitasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Kebetulan kemarin kena PHK di bulan Januari. Saya cari kerja di jobfair paling enggak jauh-jauh dari pekerjaan sebelumnya," kata wanita bernama Geovani saat ditemui di GOR Cilandak Barat, Jakarta Selatan, Rabu.
Geovani mengaku dirinya bersama 100 orang lainnya telah di PHK dari perusahaan sejak Januari 2025.
Dia mengaku sudah melamar di berbagai lowongan kerja, namun belum mendapat kabar baik untuk bisa diterima pada jabatan yang diinginkannya.
Kemudian, dia mengetahui informasi adanya bursa kerja dari grup WhatsApp, sehingga tertarik untuk datang.
Baca juga: Jakarta siapkan bursa kerja pada 29-30 April
Baca juga: MPR sebut siswa sekolah kejuruan harus berkualitas demi pasar kerja
Geovani menyasar lowongan pekerjaan di bursa kerja seperti admin, retail maupun industri makanan minuman (food and beverage/FnB).
"Cari kerja tuh enggak gampang. Nah dengan adanya jobfair kayak gini membantu para pekerja dan calon-calon pekerja untuk bekerja di perusahaan-perusahaan yang ada di sini," ucapnya.
Pelamar lainnya, Bobi mengaku pertama kali mengikuti kegiatan bursa kerja (jobfair) yang diadakan pemerintah.
"Saya biasanya daftar online, baru ini lamar di jobfair untuk mencoba peruntungan," ujar Bobi.
Bobi mengaku juga mengalami efisien perusahaan bidang telekomunikasi bersama 300 orang lainnya.
Baca juga: Bursa kerja Shizuoka solusi bagi pencari kerja
Kini, sudah enam bulan dia menantikan pekerjaan untuk bisa menghidupi keluarganya di rumah. Dia berharap masih bisa memiliki kesempatan untuk bisa mencari nafkah.
Bursa kerja (jobfair) diadakan dua hari yakni 29-30 April di GOR Cilandak Barat dan GOR Pancoran. Adapun lowongan pekerjaan yang disediakan yakni sebanyak 5.457 lowongan.
Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi (Nakertransgi) akan menggelar bursa tenaga kerja atau jobfair sebulan sekali di tiap kecamatan.
Terlebih, karena jumlah pengangguran yang tercatat hampir 350.000 orang di Jakarta dengan 150.000 di antaranya yakni lulusan SMA dan SMK.
Tercatat angka pengangguran terbuka (TPT) di Jakarta adalah 6,21 persen. Angka ini lebih tinggi dari rata-rata tingkat pengangguran nasional yang sebesar 4,91 persen.