Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta masih mendata secara menyeluruh jumlah ijazah dari semua lulusan satuan pendidikan yang tertahan dan akan diputihkan.
"Kami sedang proses pendataan secara menyeluruh ke semua jenjang pendidikan," ucap Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Sarjoko di Jakarta, Selasa.
Gubernur Jakarta Pramono Anung pernah menyatakan jumlah ijazah yang tertahan di sekolah-sekolah mencapai belasan ribu dan ini yang menjadi alasan bagi Pemprov DKI Jakarta menjalankan program pemutihan ijazah.
Banyaknya ijazah warga DKI Jakarta yang masih tertahan karena pemiliknya tidak sanggup untuk menebus.
Pemprov DKI bekerja sama dengan Baznas BAZIS DKI Jakarta menyerahkan bantuan pendidikan untuk penebusan ijazah tertahan tahap I untuk 117 orang (lulusan) dengan total nilai Rp596.422.200.
Program ini akan dilanjutkan dengan tahap II dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 250 lulusan. Bantuan tahap kedua akan diserahkan paling lambat pada minggu kedua bulan Mei 2025.
Baca juga: DKI Jakarta tetapkan syarat pengajuan pemutihan ijazah
Baca juga: Pemprov DKI Jakarta tebus ijazah 117 orang
Baca juga: Jatim instruksikan sekolah tidak tahan ijazah siswa
Baca juga: Pemprov Lampung larang penahanan ijazah dan pemotongan dana Indonesia pintar di sekolah