Manado (ANTARA) - Industri hotel di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) meminta agar bisa berkolaborasi dengan pemerintah untuk meningkatkan occupancy rate (OR) atau tingkat hunian di daerah tersebut.
"Harus diakui kolaborasi dengan pemerintah sangat penting dalam meningkatkan jumlah hunian kamar," kata Public Relatian Hotel Fourpoint By Sheraton Manado Sharil, di Manado, Minggu.
Dia mengatakan, kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara di Sulut yang mengalami penurunan berdampak besar di industri hotel yang beraktivitas di daerah itu.
Apalagi, katanya, dengan adanya pemangkasan anggaran, hampir tidak ada kegiatan pemerintah yang dilakukan di hotel.
Pihak hotel, katanya, terus berinovasi untuk mendatangkan wisatawan ke Sulut, namun harus dibarengi oleh objek wisata yang menarik untuk dikunjungi.
Baca juga: Tingkat hunian kamar hotel di Kota Malang selama libur Lebaran capai 80 persen
Baca juga: Okupansi di tempat wisata Nusa Dua Bali digenjot saat libur Lebaran
Kepala Bappeda Sulut Elfira Katuuk mengatakan, pemerintah Sulut akan meningkatkan sektor pariwisata pada tahun 2025.
"Pemerintah Sulut tidak tinggal diam, setelah Covid-19, penerbangan Manado-China kembali dilakukan," kata Elfira.
Ke depan, katanya, akan ketambahan penerbangan langsung dari beberapa kota di China langsung ke Manado.
"Kami berharap dengan adanya ekspansi ini, akan meningkatkan tingkat hunian hotel di Sulut," katanya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut Aidil Adha mengatakan, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang di Sulawesi Utara bulan Februari 2025 tercatat sebesar 36,68 persen, turun sebesar 0,86 persen poin jika dibandingkan dengan bulan Januari 2025 yang tercatat sebesar 37,54 persen.
Baca juga: Hunian hotel di Cianjur capai 70 persen
Jika dibandingkan dengan bulan Februari 2024 (y-on-y) yang mencapai 39,31 persen, tingkat penghunian kamar pada bulan Februari 2025 tercatat turun 2,63 persen poin.
Sementara itu, TPK hotel non bintang tercatat sebesar 22,33 persen, turun 2,22 persen poin dibandingkan bulan Januari 2025 yang tercatat sebesar 24,55 persen.
Rata-rata lama menginap tamu asing dan domestik hotel bintang di Sulawesi Utara pada bulan Februari 2025 tercatat 1,68 hari, naik 0,10 poin dibandingkan dengan capaian bulan Januari 2025 (m-to-m) yang tercatat selama 1,58 hari.
Jika dibandingkan dengan capaian bulan Februari 2024 (y-on-y) yang tercatat 1,66 hari, rata-rata lama menginap pada bulan Februari 2025 mengalami peningkatan sebesar 0,02 poin.
Sementara itu, untuk hotel non bintang, rata-rata lama menginap pada bulan Februari 2025 tercatat sebesar 1,49 hari, turun 0,04 poin dibandingkan rata-rata lama menginap pada bulan Februari 2024 yang tercatat sebesar 1,53 hari.