"Kevin alumni 2011. Dia juga melakukan yang sama dengan 67 atlet yang sekarang digembleng disini. Makanya kami melakukan lagi pembentukan karakter lagi," kata Program Direktur Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin di Lembang, Bandung Barat.
Menurut dia, dengan kembali digelar pembentukan mental dan karakter ini bisa memunculkan Kevin-Kevin yang prestasinya sangat bersinar pada kancah perbulutangkisan dunia. Mental memang menjadi salah satu modal untuk menjadi juara.
Pihaknya tidak menampik jika banyak atlet asal PB Djarum yang masuk pelatnas. Namun, pihaknya menilai prestasinya tidak semoncer Kevin Sanjaya yang saat ini menjadi pasangan ganda putra nomor satu dunia bersama dengan Marcus Gideon.
"Ada delapan atlet PB Djarum di pelatnas, seperti Praveen Jordan, Debby Susanto dan Dinar, tapi prestasinya belum sepenuhnya maksimal. Belum se-fenomenal Kevin Sanjaya," katanya menambahkan.
Melalui pembentukan mental dan karakter ini, kata dia, pemain muda PB Djarum bisa termotivasi untuk berprestasi tinggi. Apalagi peluang untuk meraihnya cukup terbuka mengingat selama ini sudah mendapatkan fasilitas lebih selama menjalani pemusatan latihan.
"Memang pada awalnya mereka kaget dengan kondisi ini. Tapi seiring perjalanan waktu para atlet bisa mulai menyesuaikan. Kekompakan mereka juga diuji disini. Bahkan secara militer," kata Yoppy menegaskan.
Terkait lamanya jeda pelaksanaan penggemblengan mental dan karakter, Yoppy menjelaskan jika rencananya dilakukan lima tahun sekali. Namun, karena ada beberapa hal termasuk persiapan olimpiade, akhirnya pelaksanaannya ditunda dan baru terlaksana tahun ini.
"Planning kedepan empat tahun sekali. Kenapa? Karena kegiatan ini sangat efektif. Ketangguhan mental atlet memang bisa terbangun melalui kegiatan seperti ini," kata pria berkaca mata itu.
Sementara itu salah satu atlet muda PB Djarum, Irdina mengaku sempat kaget saat menjalani kegiatan ini. Namun, seiring dengan perjalanan waktu, dirinya mengaku bisa beradaptasi dengan baik meski tantangan yang dihadapi cukup berat.
"Ini pertama kali saya ikut outbond. Pertama sempat tegang, tangan pegel, ngos-ngosan. Tapi saya bertekad menyelesaikan semua tantangan. Ternyata bisa. Di sini berbeda sekali dengan latihan di Kudus. Setiap melangkah ada aturannya," katanya usai menyelesaikan Two Rope Bridge.
Saat menjalani tantangan di Two Rope Bridge, Irdina yang berjalan dengan dua rekannya yaitu Alan dan Alvin sempat terlepas dari sling baja. Namun, berkat keteguhan akhirnya mampu menyelesaikan tantangan yang berada diatas sebuah sungai itu.
Penggemblengan mental dan karakter atlet muda PB Djarum ini dilakukan sejak Minggu (18/2) dan akan berakhir Selasa (20/2). Setelah itu, mereka akan kembali ke Kudus untuk kembali menjalani pelatihan yang terlebih dahulu akan mendapatkan evaluasi hasil Outbond PB Djarum 2018.