Jakarta (ANTARA) - Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jakarta mengusulkan agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengkaji dan mengimplementasikan secara serius pola hidup vertikal sebagai solusi jangka panjang mengatasi permasalahan banjir.
"Pola hidup vertikal di Jakarta harus dilakukan secara serius sebagai solusi jangka panjang. Selain itu, desain rumah panggung yang lebih adaptif terhadap banjir perlu dikenalkan dan diterapkan secara lebih luas," kata Ketua IAI Jakarta Teguh Aryanto dalam keterangan resminya, Selasa.
Banjir yang melanda Jakarta serta wilayah penyangga seperti Bogor dan Bekasi pada Maret ini bukan sekadar bencana alam, tetapi juga akibat dari permasalahan tata kota dan tata laku yang sudah lama terjadi dan belum terselesaikan dengan baik.
Kawasan hulu yang seharusnya berfungsi sebagai daerah resapan air semakin berkurang akibat alih fungsi lahan yang tidak terkendali.
Sementara wilayah hilir, khususnya Jakarta, semakin padat dengan bangunan yang mengurangi area resapan air dan memperparah dampak banjir.
Karena itu, IAI Jakarta berpendapat perlu adanya langkah nyata dan sistematis untuk mengatasi permasalahan ini secara menyeluruh.
Selain pola hidup vertikal, dan desain rumah panggung, IAI Jakarta juga mengusulkan perbaikan tata kota. Penyempitan aliran air dan berkurangnya area resapan air akibat kesalahan perencanaan harus dibenahi.
Selain itu, penegakan aturan pembangunan juga harus dilakukan secara tegas untuk mencegah pelanggaran lebih lanjut.
Hal lainnya, yakni perbaikan tata laku masyarakat. Masyarakat perlu lebih disiplin dalam membuang sampah, menjaga kebersihan, serta mematuhi aturan pembangunan agar tidak memperburuk kondisi tata ruang kota.
Baca juga: Jembatan kuning di Tanjung Barat Jakarta bisa dilalui setelah banjir surut
Baca juga: Legislator DKI terima aduan warga alat peringatan dini banjir tidak berfungsi