Beijing (ANTARA) - Menteri Luar Negeri China Wang Yi menyebut usulan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk memindahkan warga Palestina dari Gaza malah akan menciptakan masalah baru di Timur Tengah.
"Gaza adalah milik rakyat Palestina dan merupakan bagian integral dari wilayah Palestina. Setiap perubahan paksa terhadap status Gaza tidak akan membawa perdamaian, tetapi hanya akan menyebabkan ketidakstabilan baru," kata Menlu Wang Yi dalam konferensi pers tahunan di Beijing pada Jumat.
Konferensi pers tersebut merupakan bagian dari rangkaian sidang parlemen China "Dua Sesi" pada 4-11 Maret 2025 yang membahas soal kinerja pemerintah China pada 2024 dan rencana kerja pemerintah untuk 2025.
Sebelumnya Presiden AS Donald Trump berulang kali menyerukan "pengambilalihan" Gaza dan pemindahan penduduknya guna menjadikan wilayah itu sebagai destinasi wisata.
Rencana tersebut ditolak dunia Arab dan banyak negara lain yang menilainya sebagai bentuk pembersihan etnis.
"Kami mendukung rekonsiliasi perdamaian di Gaza, yang digagas Mesir dan negara-negara Arab lain. Kehendak rakyat tidak boleh ditentang, dan asas keadilan tidak boleh diabaikan," kata Wang Yi.
Jika AS sebagai negara besar benar-benar peduli terhadap rakyat Gaza, maka AS harus mendukung gencatan senjata yang menyeluruh dan berkelanjutan, meningkatkan bantuan kemanusiaan, setuju prinsip Palestinalah yang memerintah Palestina dan berkontribusi pada pembangunan kembali di Gaza.
Baca juga: MUI dukung penuh pembangunan Rumah Sakit Ibu dan Anak Indonesia di Gaza
Baca juga: Gedung Putih sebut AS jalin komunikasi langsung dengan Hamas