Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) terus memantau perkembangan penanganan kasus anak remaja yang meninggal saat pentas seni di SMK di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
"Dalam pemantauan Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Provinsi Jawa Barat dan dikoordinasikan dengan Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Kabupaten Bandung Barat," kata Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian PPPA Nahar saat dihubungi di Jakarta, Senin.
Menurut Nahar, Dinas P2KBP3A Kabupaten Bandung Barat bersama Unit PPA Polres Cimahi melakukan penyidikan dan penyelidikan serta pendampingan terhadap keluarga korban.
Baca juga: KPPPA sebut ada relasi kuasa pada kasus kekerasan seksual 19 anak oleh guru ngaji
Baca juga: Kemenkes dan KPPPA luncurkan fitur akses cepat kontak darurat KDRT di SATUSEHAT
Baca juga: KPPPA duga ada unsur paksaan terhadap anak dalam kasus bunuh diri sekeluarga di Jakut
"Terkait permasalahan anak di rumah belum banyak diungkap sebelum kejadian. Keluarga masih berduka dan terus digali faktor penyebab yang melatarbelakangi kejadian tersebut bersama tim Polres Cimahi," kata Nahar.
Sebelumnya korban berinisial MDR (17) menjadi salah satu pemeran dalam pentas seni yang bertajuk Kenakalan Remaja di SMK di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, pada Kamis (20/2).
Dalam kegiatan pentas seni tersebut ada adegan kekerasan yang dilakukan oleh MDR. Properti dalam adegan tersebut menggunakan gunting asli, yang berujung merenggut nyawa korban.
Pentas seni tersebut merupakan agenda rutin tahunan sebagai bagian dari ujian praktik siswa kelas 12 untuk syarat kelulusan pelajar.