Bekasi (Antara Megapolitan) - Sedikitnya lima warga Perumahan Bumi Mutiara, Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunungputeri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, terserang gangguan saluran pernafasan akibat polusi asap hasil produksi pabrik pencucian celana jeans di Bantargebang, Kota Bekasi.
"Sudah ada lima anak di perumahan kami yang kemarin dilaporkan sakit pernafasan, salah satunya putera saya bernama Muhammad Athar (15) yang suka sesak kalau menghirup asap buangan pabrik," kata salah satu perwakilan warga Bumi Mutiara Tirtha (40) di Bekasi.
Hal itu dikatakannya saat mendatangi lokasi pabrik PT Millenium di Jalan Raya Narogong Pangkalan III RT05 RW02, Kelurahan Cikiwul, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa siang.
Tirtha bersama 11 perwakilan warga lainnya mendatangi pabrik pencucian bahan celana jeans dengan didampingi sejumlah personel Polsek Bantargebang dan Tim Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi untuk memprotes pencemaran udara, sungai dan suara yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan yang berdomisili di bibir Kali Bekasi tersebut.
Menurut dia, putranya yang kini masih duduk di bangku kelas III SMP sebenarnya memiliki penyakit asma sehingga sangat sensitif terhadap kualitas udara.
"Sampai saat ini sudah ada lima warga kami yang terganggu pernafasannya akibat situasi ini," katanya.
Dari hasil dialog warga bersama perwakilan manajemen, kata dia, diketahui bahwa sumber dari pencemaran udara yang dikeluarkan dari empat cerobong asap PT Millenium Laundry ini dipicu penggunaan bahan bakar batu bara.
Perwakilan warga lainnya, Puarman, mengatakan, kepulan asap hitam pekat yang dibuang perusahaan tersebut terbawa angin hingga ke rumah warga Bumi Mutiara yang berlokasi tepat di seberang Kali Bekasi.
"Asapnya terbawa hingga ke dalam ruangan rumah kami. Waktunya tidak tentu, kadang pagi, siang, sore bahkan malam tergantung aktivitas produksi mereka," katanya.
Pengelola pabrik PT Millenium Muhidin mengakui bahwa aktivitasnya di lokasi itu belum berizin dari instansi terkait.
Bahkan, pabrik yang telah beroperasional sejak 2014 itu sempat `dibekukan` operasionalnya oleh Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi pada Juli 2017 karena terbukti mencemari Kali Bekasi dengan limbah cat celana jeans.
"Ini kita lagi urus izinnya setelah penyegelan kemarin. Kami tetap beroperasional karena untuk kepentingan 40 karyawan kami," katanya.
Hasil dari pertemuan itu, kedua pihak sepakat untuk menyetop produksi PT Millenium hingga seluruh instalasi pengolahan limbahnya diperbaiki.
Lima Warga Bogor Sakit Terkontaminasi Polusi Ini
Selasa, 9 Januari 2018 14:43 WIB
Sampai saat ini sudah ada lima warga kami yang terganggu pernafasannya akibat situasi ini.