Pariaman (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat mencatat populasi kerbau di daerah itu setiap tahunnya mengalami penurunan karena faktor reproduksi ternak itu yang lambat dan tingginya angka pemotongan saat lebaran.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Padang Pariaman Zulkhailisman di Parik Malintang, Sabtu, menyebutkan pada 2007 populasi kerbau di Padang Pariaman mencapai 17.800-an ekor namun pada 2024 populasinya hanya 11.277 ekor
Penurunan populasi kerbau tersebut karena pemotongan ternak itu pada hari lebaran setiap tahunnya tinggi sedangkan reproduksi relatif lambat.
"Beternak kerbau lebih sulit dari sapi. Buntingnya saja sampai satu tahun sedangkan birahi atau keinginan untuk kawin relatif tidak terlihat," katanya.
Peternak kesulitan mencari kerbau jantan untuk dikawinkan dengan kerbau betinanya.
"Peternak kerbau jantan terkadang tidak mau mengizinkan kerbau jantannya dikawinkan," ujarnya.
Baca juga: Kenaikan harga daging kerbau karena kondisi di luar negeri
Baca juga: Pemprov Riau telusuri fenomena kematian massal kerbau di Kampar