Depok, (Antara Megapolitan) - Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Kementerian Pertanian, Momon Rusmono meminta kepada para penyuluh pertanian untuk mengembangkan Pos Penyuluhan Desa (Posluhdes) agar penyuluhan bisa langsung dirasakan manfaatnya bagi petani.
"Jumlah penyuluh saat ini mencapai 44.000 orang, sedangkan jumlah desa potensi 72.000. Jadi wilayah kerja para penyuluh ada yang satu, dua dan tiga desa. Untuk itu penyuluh ditugaskan untuk menumbuhkembangkan Posluhdes di setiap desa," kata Momon Rusmono disela-sela acara Rapat Pimpinan Lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Kementerian Pertanian, di Depok, Senin.
Ia mengatakan Posluhdes ini kelembagaan non struktural yang dimiliki oleh petani tapi diinisiasi oleh penyuluh. Jadi penyuluh melakukan pembinaan maka dengan adanya posluhdes otomatis didalamnya ada penyuluh swadaya.
"Saya minta penyuluh swadaya membina kelompok tani sehingga para penyuluh yang terbatas dengan tumbuhnya posluhdes dibarengi tumbuhnya penyuluh swadaya yang akan membackup program-program pembangunan pertanian," jelasnya.
Dikatakannya berdasarkan Surat Edaran Mendagri No. 520/9340/OTDA Tenggal 7 November 2017 salah satu poin nya adalah setiap kabupaten untuk menumbuhkembangkan posluhdes.
"Di Jawa Barat menumbuh kembangkan Posluhdes didukung oleh teknologi informasi," jelasnya.
Lebih dia mengatakan fungsi penyuluh pertanian do kabupaten/kota masuk dalam fungsi dinas yang menyelenggarakan usrusan dibidang pertanian dan ditangani oleh bidang atau seksi penyuluh pertanian.
Untuk itu kata dia dalam pelaksanaan operasional penyuluhan pertanian dibentuk unit pelaksana teknis dinas dengan nomenklatur Badan Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian Kabupaten/Kota.
"Penyuluh pertanian hendaknya menyusun program tingkat kecamatan sesuai dengan program kabupaten/kota," katanya.
Ia optimistis jika penyuluh di tingkat kecamatan dan desa diperkuat sebagai ujung tombak dan berjalan optimal maka akan menghasilkan yang terbaik bagi pertanian.