Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator Bidang Pangan memproyeksikan produksi gabah kering dari penanaman padi gogo program BUMN PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV di sela-sela area peremajaan sawit di Siak, Riau, dapat mencapai 50 ton sekali panen.
Deputi Bidang Koordinasi Keterjangkauan dan Keamanan Pangan Kemenko Pangan Nani Hendiarti saat meninjau perkembangan lokasi program Program Tanam Padi Perkebunan Nusantara yang diinisiasi PTPN IV di Siak, Provinsi Riau, mengatakan tanaman padi gogo di sela-sela hamparan sawit muda program peremajaan sawit rakyat itu merupakan wujud nyata dukungan BUMN Perkebunan dalam mewujudkan program swasembada pangan nasional pada 2027.
"Pola ini adalah yang pertama dilaksanakan di lahan peremajaan sawit. Hasilnya bisa kita lihat bersama, bulir-bulir padi telah muncul. Progresnya sangat baik sekali dan insya Allah bisa memproduksi 2,5 ton per hektare," kata Nani dalam keterangan diterima di Jakarta, Minggu.
Dengan progres pertumbuhan padi gogo yang terhampar di areal seluas 20 hektare di sela-sela tanaman sawit muda dan ditanam dengan menggunakan bibit unggul hasil riset Institut Pertanian Bogor tersebut, ia yakin akan mampu menghasilkan 50 ton gabah kering saat musim panen tiba.
Meski demikian, Nani meminta agar potensi pada proyek percontohan perdana Program Tanam Padi Perkebunan Nusantara (Tampan) itu bisa dioptimalkan.
"Karena ini merupakan pilot project pertama, diharapkan bisa menjadi pembelajaran yang baik dan potensinya dapat terus ditingkatkan karena memang kondisi di Kabupaten Siak ini tentu berbeda dengan demplot yang di Pulau Jawa, sehingga perlu ada perlakuan-perlakuan khusus," katanya.
Baca juga: Petani Lebak hingga kini masih lestarikan padi gogo dukung swasembada pangan
Baca juga: Bengkulu Tengah tanam padi di lahan bekas sawit seluas 190 hektare