Karawang (Antara Megapolitan) - PT Pupuk Kujang menunda ekspor karena sepanjang tahun ini pupuk urea dari China yang dijual cukup murah sudah masuk ke pasar internasional.
Manajer Komunikasi PT Pupuk Kujang Ade Cahya, di Karawang, Jumat, mengatakan, China telah melakukan produksi urea secara besar-besaran untuk dipasarkan tingkat internasional. Itu terjadi karena bahan baku pupuk urea di China murah.
Ditambah lagi pada musim dingin, kebutuhan pupuk dalam negeri di China sangat rendah. Sehingga cukup banyak produksi pupuk urea dari China yang masuk ke pasar internasional.
"Kondisi itu menyebabkan harga urea di pasar international menjadi rendah, sekitar 260 dolar per ton," katanya.
Menurut Ade, dari awal tahun hingga Oktober 2017 PT Pupuk Kujang telah menunda ekspor.
Hal itu berdampak menurunnya keuntungan perusahaan. Tapi tidak disampaikan secara rinci terkait dengan penurunan keuntungan perusahaan.
"Selama penundaan ekspor, Kami memilih fokus memenuhi stok kebutuhan dalam negeri. Jadi meski tidak ekspor, kami tidak mengurangi jumlah produksi urea," katanya.
Ade berharap ke depan pemerintah bisa menurunkan bahan baku gas. Tujuannya untuk mengurangi biaya produksi pupuk urea. Sebab jika bahan bakunya turun, maka harga bisa kompetitif dan akan mampu menghadapi serangan urea dari China.
"Kita yakin, ke depannya bisa kembali melakukan ekspor dengan seizin pemerintah," kata dia.
Ini Penyebab Pupuk Kujang Tunda Ekspor Urea
Jumat, 24 November 2017 22:19 WIB
"Kondisi itu menyebabkan harga urea di pasar international menjadi rendah, sekitar 260 dolar per ton."