Banda Aceh (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) memasang perangkap atau kandang jebak untuk menangkap harimau sumatra (panthera tigris sumatrae) guna mengatasi gangguan satwa dilindungi tersebut di Kabupaten Aceh Timur.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Aceh Kamarudzaman di Banda Aceh, Sabtu, mengatakan pemasangan kandang jebak merupakan respons atas adanya laporan penemuan bangkai sapi yang diduga dimangsa harimau di kawasan perkebunan sawit, Desa Julok Rayeuk Selatan, Kecamatan Indra Makmu, pada Kamis (6/2).
"Perangkap atau kandang jebak dipasang untuk menangkap harimau sumatra guna mencegah interaksi negatif setelah ada laporan masyarakat ternak warga dimangsa satwa dilindungi tersebut," katanya
Ia menyebutkan jika nanti satwa dilindungi tersebut masuk kandang jebak, maka selanjutnya harimau sumatra itu segera direlokasi ke tempat lain guna mencegah konflik dengan manusia.
"Pemasangan kandang jebak ini merupakan respons terhadap keresahan masyarakat serta untuk menyelamatkan harimau sumatra yang dilaporkan memangsa sapi milik warga," katanya.
Kamarudzaman juga mengimbau masyarakat, terutama peternak agar tidak melepasliarkan hewan ternaknya, tetapi mengandangkannya guna mencegah serangan harimau atau satwa liar lainnya.
"Kami sudah mengedukasi dan menyosialisasikan kandang antiharimau kepada masyarakat setempat. Kandang ini menggunakan kawat, sehingga satwa tersebut tidak bisa masuk," kata Kamarudzaman.