Jakarta (ANTARA) - Tidak ada jalan mudah menuju pentas dunia. Itu pula yang akan dilalui Indonesia dalam mengejar target bermain pada Piala Dunia U-20 2025 di Chile dengan menjadi empat tim terbaik dalam Piala Asia U-20 2025 di China 12 Februari - 1 Maret.
Di Grup C, Garuda Nusantara ditunggu oleh Uzbekistan, Iran, dan Yaman. Ini kali kedua Indonesia satu grup dengan Uzbekistan, negara berperingkat 58 dunia, setelah tahun 2023 mereka menjadi tuan rumah dan lalu menjuarainya.
Saat itu, Indonesia yang masih dilatih Shin Tae-yong gugur dini pada babak grup karena menempati posisi ketiga Grup A. Laga melawan Uzbekistan yang diperkuat pemain yang kini membela Manchester City, Abdukodir Khusanov, berakhir imbang 0-0.
Ujian Indonesia tak datang dari Uzbekistan saja, melainkan juga dari Iran yang sudah lama menjadi raksasa Asia. Dalam Piala Asia U-20, tim berperingkat 18 dunia itu adalah tim tersukses kelima dengan empat kali menjuarai Piala Asia U-20 pada 1973, 1974, 1975, dan 1976. Dalam edisi 2023, Iran hanya mencapai perempat final setelah tunduk kepada Irak, yang lalu dikalahkan Uzbekistan dalam partai puncak.
Seperti Uzbekistan dan Iran, Indonesia juga pernah menjuarai turnamen ini, yang terjadi 64 tahun lalu di Thailand. Garuda Nusantara juga pernah menjadi finalis pada 1967 dan 1970, serta finsi tempat ketiga pada 1962.
Sementara Yaman yang berperingkat 158 adalah lawan yang mungkin tak sesulit Uzbekistan dan Iran. Yaman menjadi tim yang sudah dianalisis pelatih timnas U-20 Indonesia Indra Sjafri karena bertemu pada babak kualifikasi yang dimainkan di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, September lalu.
Target Indra adalah mengejar posisi dua besar babak grup untuk melaju ke perempat final.
Keberanian ini diperlihatkan Indra dalam sesi latihan itu. Pada latihan terbuka untuk awak media yang dihelat sore hari tersebut, 23 pemain yang dipilihnya untuk Piala Asia U-20 dibagi menjadi dua tim dan diadu dalam sebuah internal game di lapangan kecil dengan ruang yang sempit.
Dengan scanning yang bagus, hal ini akan membuat mereka selalu selangkah lebih maju dalam permainan. Dalam konteks Piala Asia U-20, latihan ini akan menjadi modal berharga bagi Kadek Arel dan kawan-kawan, dalam menandingi tim-tim terbaik Asia yang memainkan sepak bola modern.
Momentum positif ini sangat dibutuhkan Garuda Nusantara agar dapat menembus Piala Dunia U-20 kedua kalinya setelah 1979 yang dulu bernama Kejuaraan Dunia Remaja.
Pada kejuaraan Asia U-19 tahun 2018, Indonesia menjadi tuan rumah, lolos ke perempat final, namun menyerah 0-2 dari Jepang.
Laga
Laga pertama Indonesia dalam Piala Asia U-20 adalah melawan Iran. Pertandingan ini dimainkan Kamis (13/2) di Stadion Pusat Pelatihan Sepak Bola Pemuda Shenzhen. Pada Jumat pekan ini, persiapan menghadapi Iran dalam laga pembuka sudah mulai dipersiapkan oleh Indra.
Salah satu hal yang dipersiapkan oleh pelatih yang mempersembahkan gelar Piala AFF U-23, medali emas SEA Games, dan dua kali juara Piala AFF U-19 itu adalah memilih sebelas pemain terbaiknya.
Dalam latihan Rabu (5/2), pasukan Garuda Nusantara berlatih menggunakan formasi 4-3-3 dengan satu pemain "nomor 6" atau gelandang bertahan. Tim yang kemungkinan mengisi starting eleven mengenakan rompi biru. Para pemain dengan rompi biru terlihat memeragakan simulasi build-up dan juga taktik memanfaatkan ruang kosong di barisan pertahanan lawan.
Untuk empat bek belakang, ada Kadek Arel dan Iqbal Gwijangge sebagai bek tengah, serta Alfharezzi Buffon dan Dony Tri Pamungkas sebagai bek kanan dan bek kiri.
Tiga pemain yang mengisi posisi tengah adalah Toni Firmansyah, Welber Jardim, dan Achmad Zidan sebagai gelandang bertahan. Sementara tiga pemain depan diisi oleh Muhammad Ragil di kiri, Jehan Pahlevi di kanan, dan Jens Raven sebagai ujung tombak.
Kepada wartawan, Buffon mengungkapkan timnya sudah mulai berlatih dalam skema empat bek sejak laga terakhir pada Mandiri U-20 Challenge Series melawan India di Sidoarjo.
Dalam formasi itu, Buffon bermain lebih melebar sebagai bek kanan. Peran ini berbeda dari yang dimainkannya dalam ASEAN Boys U-19 Championship dan kualifikasi Piala Asia U-20 ketika dia menjadi bek tengah yang beroperasi di sisi kanan.
Meski posisinya lebih melebar dan mengharuskannya lebih banyak berlari, Buffon menyatakan tetap nyaman. Menit bermainnya di Borneo FC turut membantunya untuk cepat beradaptasi dalam berbagai posisi di belakang.
Baca juga: Indra Sjafri yakin Timnas U-20 meraih hasil terbaik
Baca juga: Asisten Pelatih Kurniawan Dwi Yulianto dan Timnas U-20
Baca juga: Indra Sjafri sudah kantongi gambaran skuad akhir yang akan dibawa ke Piala Asia 2025