Jakarta (ANTARA) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Rachmat Pambudy bertemu Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Kamala Shrin Lakhdir, Rabu (5/2), mendiskusikan dampak kebijakan penghentian sementara bantuan luar negeri AS terhadap program pembangunan Indonesia.
Dia menyampaikan kekhawatiran terkait kebijakan penghentian sementara bantuan luar negeri tersebut yang dapat mempengaruhi program penting di Indonesia, penanganan HIV/AIDS, TBC, dan penyediaan peralatan medis.
“Kami berharap dapat memperoleh pemahaman lebih lanjut mengenai kebijakan ini dan dampaknya terhadap program yang sedang berjalan,” ucapnya sebagaimana keterangan resmi di Jakarta, Jumat.
Kamala Shrin menerangkan penghentian sementara ini merupakan bagian dari proses evaluasi berdasarkan arahan eksekutif Presiden AS Donald Trump.
Selama masa penghentian sementara ini, hanya bantuan darurat tertentu yang dikecualikan, seperti penyediaan obat-obatan HIV/AIDS.
“Kedutaan Besar Amerika Serikat tetap menjalankan kerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk mendukung logistik dan sistem pengiriman pengobatan,” kata Kamala.
Kementerian PPN/Bappenas bekerja sama dengan AS untuk mendukung agenda pembangunan, salah satunya program Millennium Challenge Corporation (MCC), yang fokus pada penguatan infrastruktur dan pengembangan kapasitas ekonomi.
Baca juga: Menteri BPN/Bappenas soroti manfaat besar penerapan sistem Single Identity Number
Baca juga: Ini tiga strategi Bappenas kurangi kemiskinan di Indonesia
Baca juga: Peran Indonesia dalam industri antariksa