Jakarta (ANTARA) - Para pelatih, atlet, pengurus Pelatnas Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menguatkan ikatan batin dan komitmen kebersamaan di Situ Lembang dalam perjuangan mengibarkan bendera Merah Putih di panggung-panggung olahraga dunia.
Bersama sejumlah pengurus sebagai pendamping dan pelatih dari Komando Pasukan
Khusus (Kopassus) dan Dinas Psikologi TNI AD (Dispsiad), sejumlah pengurus, pelatih,
dan atlet melakukan latihan-latihan team building sejak Minggu hingga Rabu malam.
Ketua Umum PP PBSI M. Fadil Imran dalam keteramgannya, Selasa mengatakan bahwa retret ini bertujuan untuk memperkuat ikatan dan saling pengertian antara atlet dan para pelatih yang baru diangkat pada Desember lalu.
“Kita berkumpul di sini untuk menautkan hati dan menyatukan semangat dalam
memperjuangkan kejayaan Indonesia di panggung-panggung dunia. Bulu tangkis bukan
hanya soal kecepatan smash dan kelincahan kaki, tapi juga tentang seberapa kuat hati
kita menghadapi tekanan, seberapa besar jiwa kita menerima tanggung jawab sebagai
pembela Merah Putih,” ujar Fadil dalam sambutan penutup di tengah lingkaran peserta
yang mengelilingi api unggun.
Selama tiga hari di daerah Latihan Kopassus itu para peserta juga menerima sejumlah
materi, khususnya pemaparan visi dan misi Fadil yang disampaikannya pada Musyawarah Nasional PBSI di Surabaya, bulan Agustus 2024.
“PBSI adalah satu tubuh. Visi dan misi ini adalah gagasan dan jiwa dari kepengurusan.
Sengaja saya minta waktu untuk memaparkannya kembali agar kita semua bergerak serempak dengan hati dan pikiran yang sama,” ujar Fadil.
Ketua Komite Etik PBSI Djon Afriandi memberikan materi tentang keteguhan hati.
Menurutnya, mereka yang memiliki keteguhan hati akan tampak dari tanggung jawab,
fokus pada target dan tujuan, disiplin, pantang menyerah, dan berani mengambil tindakan.
Djon menambahkan, fokus utama tugas Komite Etik adalah menegakkan disiplin, membentuk pribadi yang selalu menjunjung tinggi kehormatan dan ketangguhan
anggota Pelatnas PBSI.
“Kalian telah memilih jalan sebagai atlet dan pelatih Pelatnas PBSI. Dalam perjalanan
hidup dan karier sebagai patriot Indonesia di cabang bulu tangkis, kalian akan sering
dihadapkan pada berbagai ujian dan tantangan yang terasa begitu berat yang bisa
membuat langkah kita goyah," kata Djon yang juga Komandan Jenderal Kopassus ini.
Namun, di tengah segala keterbatasan manusia, ada satu hal yang tak boleh kita lupakan, berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan mendekatkan diri pada Tuhan, kita menemukan ketenangan, kekuatan, serta petunjuk untuk menghadapi setiap cobaan.
Pelatih utama ganda campuran Rionny Mainaki menilai program ini penting karena
menguatkan disiplin dan kebersamaan.
“Selama ini saya melihat baris-berbaris adalah biasa saja. Tetapi, setelah kita melakukan dengan benar, ternyata itu bisa menjadi sarana latihan kebersamaan, kepatuhan mengikuti komando, disiplin, dan fokus. Saya kaget melihat semangat anak-anak. Sepulang dari Bangkok, mereka tetap antusias, luar biasa kegiatan ini.
Saya terharu,” ujar Rionny.
Acara retret di Situ Lembang ini diikuti oleh 67 atlet dan 23 pelatih dan tim pendukung.
Selama di arena retret, para peserta dilarang menggunakan ponsel untuk memastikan
fokus dan meminimalkan gangguan selama proses berjalan. Sejumlah pengurus PBSI
juga mendampingi diantaranya Wakil Ketua Umum I, Taufik Hidayat; Wakil Ketua Umum
II, KPH Yudanagera; Wakil Ketua Umum III, Armand Darmadji; dan sekretaris Jendral
Ricky A Soebdgja.
Selesai dari retret, para atlet dan pelatih akan segera bersiap untuk berlaga di Asia
Mixed Team Championship 2025 di Qingdao, China.
Pelatih-Atlet Pelatnas PBSI kuatkan Ikatan Kebersamaan di Situ Lembang
Selasa, 4 Februari 2025 21:49 WIB

Pelatih-Atlet Pelatnas PBSI kuatkan Ikatan Kebersamaan di Situ Lembang (ANTARA/ Foto: Istimewa)