Kabupaten Bogor (ANTARA) - Ketua Dewan Pimpinan Cabang Perhimpunan Advokat Indonesia (DPC Peradi) Kabupaten Bogor R Bazri Hambakung menyatakan bahwa banyak advokat abal-abal yang merugikan masyarakat.
Hambakung dalam keterangannya, Jumat, menyebutkan advokat tersebut dihasilkan dari proses Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA) dan Ujian Profesi Advokat (UPA) yang abal-abal. Bahkan, keabsahan ijazah sarjana hukum juga banyak ditemukan abal-abal.
Ia menjelaskan bahwa ciri-ciri advokat abal-abal adalah hanya mengandalkan sikap ngotot dan koneksi pejabat hukum, tanpa pengetahuan dan keterampilan hukum yang memadai. Hal ini disebabkan oleh adanya organisasi advokat yang merekrut anggota secara besar-besaran tanpa memperhatikan kualitas anggotanya.
Menurut Hambakung, lemahnya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat juga menjadi salah satu penyebab munculnya advokat abal-abal. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya memilih organisasi advokat yang sah dan diakui oleh Kementerian Hukum dan HAM.
Dalam acara pengangkatan anggota baru DPC Peradi Kabupaten Bogor, Hambakung juga menyampaikan bahwa Peradi dibawah kepemimpinan DR. Luhur M.P. Pangaribuan merupakan satu-satunya organisasi Peradi yang sah dan diakui oleh Kementerian Hukum dan HAM.
Acara tersebut dihadiri oleh 22 calon advokat yang diangkat sebagai anggota baru DPC Peradi Kabupaten Bogor.
Advokat abal-abal rugikan warga, Peradi ingatkan pentingnya kualitas
Jumat, 31 Januari 2025 14:50 WIB

Pengangkatan advokat ke-VIII DPC Peradi Kabupaten Bogor di Cibinong, Bogor, Jawa Barat. (ANTARA/HO-Peradi)