Bogor (Antara Megapolitan) - Sejumlah warga di Desa Leuwibatu dan Desa
Sisadeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mendapat bantuan biaya pembuatan
jamban secara kredit dari lembaga keuangan mikro.
Ella (36) warga Desa Leuwibatu, Kecamatan Rumpin, saat ditemui,
Senin, mengaku baru satu tahun ini merasakan nyamannya memiliki jamban
di rumah setelah mengajukan kredit di Koperasi Karya Usaha Mandiri (KUM)
Syariah.
"Duh rasanya bahagia punya jamban sendiri, selama ini untuk ke
jamban harus jalan jauh ke belakang rumah di pinggir kali, kadang suka
ketemu ular, bahkan babi hutan," kata Ella.
Ella tertartik untuk mengajukan kredit jamban karena selama ini
merawakan kesulitan tidak punya jamban. Kadang ia harus menahan diri
untuk kejamban kalau malam datang.
Penderitaan selama 35 tahun terbayarkan satelah pihak Koperasi KUM
Syariah menawarkannya pinjaman untuk membangun kredit setahun lalu.
Kredit jamban tersebut sebesar Rp5 jutaan, dibayar setiap minggu sebesar
Rp120 ribu.
"Alhamdulillah sisa pinjamannya saya tinggal lima minggu lagi," katanya.
Ella sudah empat tahun menjadi anggota Koperasi KUM Syariah,
awalnya ia meminjam uang untuk keperluan usaha bersama suami senilai Rp1
juta, karena dinilai sebagai nasabah yang baik ia pun dapat mengajukan
pinjaman lagi dengan nominal lebih besar.
Manfaat kehadiran lembaga keuangan mikro untuk sarana air bersih
dan sanitasi juga dirasakan oleh masyarakat di Kampung Gunung Peutey,
Desa Leuwisadeng, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor.
Yuliana (37) ibu tiga anak ini tertarik untuk kredit jamban untuk
mewujudkan keinginan anak-anaknya yang ingin memiliki jamban sendiri di
rumahnya.
"Selama ini kalau mau ke jamban numpang di rumah kakak ipar, atau turun ke kali yang ada di bawah," kata Yuliana.
Yuliana yang sehari-hari berprofesi sebagai penjual gorengan ini
baru mengajukan kredit jamban. Saat ini jamban di rumahnya dalam proses
pembangunan. Rencana akan selesai dalam tu pekan ini.
Ia mengaku terbantu dengan adanya kredit jamban yang disalurkan
Koperasi KUM Syariah. Karena selama ini ia terkendala dana untuk
membangun jamban yang diinginkan anak-anaknya.
"Alhamdulillah jadi terbantu, karena selama ini belum bisa wujudkan
keinginan anak karena biaya mahal, bapaknya tidak punya uang. Sejak
ditawarin kredit jamban, jadi senang, bisa punya jamban," kata Yuliana.
Warga Desa Leuwibatu, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, sedang
melakukan pertemuan mingguan anggota Koperasi Karya Usaha Bersama (KUM)
Syariah, untuk membayar angsuran kredit, termasuk kredit jamban.
Direktur Koperasi KUM Syariah Murtadho menyebutkan kredit jaban
sudah dimulai sejak 2016, tercatat ada 1.195 penerima manfaat yang
tersebar di 17 cabang yang ada di tiga wilayah di Jawa Barat yakni
Bogor, Sukabumi dan Cirebon.
"Selama 28 tahun Koperasi KUM Syariah menyalurkan program ekonomi
produktif, baru tahun ini kami menyediakan kredit jamban," katanya.
Menurut kredit jamban termasuk dalam program ekonomi produktif,
karena dengan memiliki jamban sendiri masyarakat lebih produktif, tidak
lagi harus berjalan kaki jauh untuk mandi, cuci kakus.
"Jamban juga terkait dengan masalah kesehatan, jika masyarakat
sehat, mereka akan lebih produktif dalam berusaha," kata Murtadho.
Uniknya lagi Koperasi KUM syariah mampu menjangkau masyarakat yang
ada di pelosok wilayah, seperti dua desa yang didatangi berada jauh dari
pusat pemerintah seperti kelurahan maupun kecamatan. Akses menuju
Kampung Kantalayang II, Desa Leuwibatu harus melalui jembatan gantung,
begitu juga Desa Leuwisadeng. Rata-rata perkampungan tersebut berada di
wilayah ketinggian, sehingga sulit mendapatkan akses air bersih.
Kredit Jamban Bantu Masyarakat Miliki Jamban (Video)
Selasa, 24 Oktober 2017 10:15 WIB
Rasanya lega sudah punya jamban, tidak harus susah payah lagi kalau mau buang air, tidak lagi ketemu ular atau babi hutan.