Pemkot Bogor luncurkan aplikasi chatbot penanganan stunting

Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kota Bogor Jawa Barat meluncurkan aplikasi chatbot berbasis artificial intelligence (AI) untuk percepatan penanganan kasus stunting di daerah tersebut.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bogor Anas S Rasmana dalam keterangannya, Kamis, mengungkapkan peluncuran itu dilakukan dalam Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS).

Kegiatan yang dibarengi dengan pemberian apresiasi penanganan stunting tahun 2024 itu dihadiri Unsur Forkopimda Kota Bogor, TPPS Tingkat Kota Bogor, kecamatan dan kelurahan serta para pemberi manfaat bagi keluarga risiko stunting (KRS) dan balita stunting selama Tahun 2024.

"Berdasarkan data e-PPGBM Agustus 2024, jumlah Balita Stunting di Kota Bogor 1.588 Balita, telah mengalami penurunan sekitar 775 balita dari data e-PPGBM Agustus 2023. Ini merupakan bukti nyata dari kontribusi dan kolaborasi antara semua unsur pentahelix terhadap kasus stunting di Kota Bogor," ujar Anas.

I menyebutkan, Chatbot Penanganan Stunting ini diharap bisa memudahkan masyarakat untuk berkomunikasi dengan Pemerintah Kota Bogor.

"Chatbot Stunting ini untuk memberikan informasi seputar stunting serta upaya pencegahan dan penanganannya di Kota Bogor dengan memanfaatkan kecerdasan buatan. Chatbot ini mampu memberikan jawaban dan informasi dengan interaksi yang lebih personal kepada masyarakat," tuturnya.

Selama tahun 2024 total ada 130 pemberi manfaat bagi Balita Stunting dan KRS yang terdiri dari BUMD, BLUD, Komunitas Peduli Stunting, Asosiasi Profesi dan lainnya.

Sementara, Pj Sekretaris Daerah Kota Bogor Hanafi menambahkan, dengan adanya kegiatan ini diharap bisa bermanfaat untuk masyarakat.

"Kegiatan Monitoring kepada balita stunting dan Keluarga Berisiko Stunting sebagai penerima manfaat harus lebih ditingkatkan dan difokuskan agar bantuan yang diberikan lebih tepat sasaran sehingga Kota Bogor bisa mencetak generasi emas yang unggul dan produktif di masa depan," jelasnya.