Bogor (Antara Megapolitan) - Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bogor, Jawa Barat, Eko Prabowo mengatakan permodalan masih menjadi kendala utama bagi pelaku usaha mikro kecil menangah untuk melebarkan sayapnya.
"Kendala yang hampir dirasakan semua pelaku UMKM adalah permodalan," kata Eko, di Bogor, Rabu.
Ia mengatakan, hingga November 2016 jumlah UMKM Kota Bogor yang tercatat sebanyak 24 ribu tersebar di 68 kelurahan. Sebagian besar UMKM mencoba untuk melebarkan usahannya dengan mengajukan pinjaman ke perbankan.
"Tapi sebagian besar itu tidak lolos saat melakukan pinjaman modal di bank," katanya.
Selain permodalan, kendala lain yang dikeluhkan UMKM yakni minimnya sarana dan prasarana untuk meningkatkan kuantitas produk, serta kendala pemasaran yang kurang promotif.
Menurut Eko, Diskop-UMKM Kota Bogor telah menyiapkan sejumlah program dalam mendorong tumbuh kembang UMKM yang dilakukan secara terprogram yakni jangka pendek, menengah dan jangka panjang.
Untuk program jangka pendek, lanjutnya, Diskop mengikutsertakan UMKM dalam berbagai pameran dan melakukan pembinaan turun ke bawah atau Turba yang dilaksanakan setiap Rabu.
"Melalui Turba ini, kami berbagi informasi, pembinaan serta pendalaman tentang apa saja potensi dan kendala yang dihadapi pelaku usaha," katanya.
Dari informasi kendala yang dihadapi para pelaku usaha, Diskop-UMKM berupaya mencarikan solusi melalui program jangka menengah yakni menjembatani industri keuangan dengan UMKM.
"Kami mencoba membantu kendala yang dihadapi dengan mempertemukan pelaku usaha dengan pihak bank untuk mempermudah pelaku UMKM mendapatkan pinjaman modal," katanya.
Diskop-UMKM telah menggandeng sejumlah perbankan seperti Bank Bukopin, BRI dan Bank Pasar. Selain itu, UMKM juga diajak mengikuti pelatihan bimbingan teknik, `e-commerce`.
"Upaya lainnya memotivasi UMKM agar mampu bersaing dan masuk pasar online dan ritel dengan mempertemukan UMKM dan pengusaha ritel besar," katanya.
Dalam mempertemukan peritel dan pelaku UMKM tersebut, ritel membimbing pelaku usaha kecil dalam mengemas produknya serta menghasilkan produk yang berkualitas sesuai standar ritel.
Terkait pemasaran, lanjut Eko, Diskop-UMKM memiliki beberapa progam yang mulai dijalankan tahun depan. Seperti, membuat toko oleh-oleh produk UMKM di Delau Jl Pajajaran.
"Lokasi ini tidak digunakan oleh Dinas Pertanian, jadi kita manfaatkan untuk memasarkan produk UMKM," katanya.
UMKM Kota Bogor Masih Terkendala Permodalan
Rabu, 30 November 2016 21:48 WIB
Kendala yang hampir dirasakan semua pelaku UMKM adalah permodalan.