Purwakarta (Antara Megapolitan) - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi melaksanakan Shalat Dhuha bersama para pelajar Sekolah Menengah Pertama Negeri I Purwakarta, Jawa Barat, Selasa.
Saat shalat dhuha yang digelar di mushola lingkungan sekolah itu, bupati berada di barisan pertama, berdampingan dengan para guru dan pelajar.
Dedi mengatakan, para pelajar yang beragama Islam sudah lama dibiasakan untuk melaksanakan Shalat Dhuha setiap pagi, sebagai pengembangan konsep pendidikan berkarakter di daerah tersebut.
Ia mengatakan, upaya membiasakan shalat dhuha bagi seluruh pelajar yang beragama Islam di seluruh sekolah itu diatur dan tercantum dalam konsep pendidikan berkarakter.
Di antara alasan dikeluarkannya kebijakan pembiasaan shalat dhuha tersebut karena dalam kaidah keilmuan terdapat dua unsur utama yang tidak bisa dipisahkan.
Unsur pertama ialah kaidah ilmu yang diperoleh secara material melalui perantara guru, alat peraga mata pelajaran, dan metoda klasikal yang selama ini dijalankan.
Selanjutnya unsur yang kedua ialah, kaidah ilmu yang diperoleh secara spiritual melalui proses transendensi yang dijalani oleh pelajar di sekolah, sehingga melahirkan transformasi energi dalam ruang batin para pelajar.
Sedangkan bagi pelajar nonmuslim, tentu ada ruang untuk beribadah di lingkungan sekolahnya.
Menurut dia, seluruh pelajar penganut ajaran agama di Purwakarta diberikan ruang untuk melaksanakan ritual peribadatannya masing-masing sebelum memasuki jam pelajaran di sekolah.
Ia menyatakan, keberagaman agama para pelajar di Purwakarta harus diakomodir dalam dunia pendidikan. Pemerintah wajib menyiapkan piranti ibadah untuk mereka.
Selain ruang khusus beribadah bagi seluruh agama, Pemkab Purwakarta juga menyiapkan guru rohani berikut guru pembimbing yang mengajarkan pelajaran agama sesuai dengan kurikulum.
Guru rohani ini didatangkan dengan maksud memberikan pendalaman terhadap kitab agama sesuai dengan agama yang dianut oleh para pelajar.
"SMP Negeri I Purwakarta ini menjadi pilot project, Guru rohani berikut tempat beribadah bagi seluruh agama ada disini. Ini penting untuk menjaga suasana toleransi di Purwakarta," kata Dedi.
Kepala SMP Negeri I Purwakarta Heri Wijaya mengatakan kebijakan ini telah berlangsung sejak lama dengan orientasi menciptakan suasana saling menghargai agama dan kepercayaan yang dianut oleh para siswa baik seagama maupun berbeda agama.
"Kebijakan di bidang agama ini sudah lama, untuk pelajar muslim ada pembiasaan shalat dhuha, sekarang ditambah lagi untuk seluruh agama juga ada pembiasaan-pembiasaan yang disesuaikan dengan ajaran agama para pelajar, semua terakomodir," katanya.
Bupati Purwakarta Shalat Dhuha Bersama Pelajar
Selasa, 1 November 2016 18:26 WIB
SMP Negeri I Purwakarta ini menjadi pilot project, Guru rohani berikut tempat beribadah bagi seluruh agama ada disini. Ini penting untuk menjaga suasana toleransi di Purwakarta.