Sebatik, Tanjung Selor (Antara Megapolitan) - Desa Balansiku, Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, yang ditunjuk oleh Kementerian Komunikasi dan informatika sebagai Desa Broadband di Indonesia merasakan sekali manfaat internet bagi kehidupan warganya.
"Banyak sekali manfaat yang didapat dari internet, mulai dari pelayanan publik yang cepat juga peningkatan ekonomi warga," kata Kepala Desa Balansiku Firman Haji Latif ketika ditemui Antara usai menggelar Musyawarah Desa di Balansiku, Sebatik, Nunukan, Sabtu.
Ia mengatakan pelayanan publik pembuatan KTP ataupun juga Kartu Keluarga secara manual bisa mencapai 1 sampai 2 jam tetapi dengan pemakaian internet hanya beberapa menit saja.
"Tinggal klik empat kali bisa selesai buat KTP, jadi hanya hitungan menit saja," ujarnya.
Selain itu, katanya, warga Balansiku juga dengan mudah mengetahui harga-harga produk-produk unggulan, seperti harga ebi, rumput laut dan sawit, sehingga tidak lagi tertipu oleh permainan harga oleh para tengkulak.
"Para petani dan nelayan bisa mengetahui harga- harga dari produk mereka yang akan dijual dari internet," ujarnya.
Selain itu juga para warga di desa yang berbatasan langsung dengan Malaysia ini dapat mengetahui nilai tukar mata uang Ringgit dengan Rupiah.
"Disini kan ada dua mata uang yang berlaku. Jadi dengan adanya internet warga dapat mengetahui nilai tukar rupiah dengan ringgit," ujarnya.
Begitu juga dengan para pelajar mereka juga dapat mengerjakan tugas dari sekolah dengan memanfaatkan internet. "Ya mereka dapat browsing-browsing mencari jawaban untuk menyelesaikan tugasnya," ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan dengan bantuan dari Kominfo berupa 3 unit komputer dan juga dua unit televisi.
"Setiap hari warga bisa menggunakan internet secara gratis di Balai desa," ujarnya.
Desa Balansiku merupakan salah satu dari tiga Desa di Indonesia yang menjadi proyek percontohan Kementrerian Komunikasi dan Informasi untuk menjadi Desa Broadband.
Selain Balansiku ada Desa di Marauke Papua dan juga Belu di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menjadi Desa Broadband.
Desa Broadband Sebatik Rasakan Internet Bagi Kehidupan
Sabtu, 19 Desember 2015 17:07 WIB
Para petani dan nelayan bisa mengetahui harga- harga dari produk mereka yang akan dijual dari internet.