Dhaka/New Delhi (Antara/Reuters/Antara Megapolitan) - Polisi yang menyergap pengapalan kokain cair dalam jumlah terbesar di pelabuhan Bangladesh pada akhir Juni mengatakan, narkoba tersebut akan dikirim ke India dan menjadi pertanda baru bahwa kartel narkoba meningkatkan perdagangan mereka di Asia Selatan.
Belum jelas apakah India merupakan tujuan akhir untuk kokain senilai 14 juta dolar itu, ataukah hanya menjadi transit menuju pasar lain di Asia dan Eropa.
"Mereka ingin mengirimkannya ke India saat tertahan di Chittagong," kata petugas polisi Bangladesh Mohammad Kamruzzaman.
Kamruzzaman mengatakan mereka menemukan korespondensi yang menyebutkan bahwa pengapalan itu ditujukan ke "pelabuhan manapun di India".
Satu hal yang jelas - penyergapan narkoba besar di kawasan ini sudah menjadi hal biasa.
Dalam tiga bulan terakhir, sumber-sumber polisi India maupun asing mengatakan kokain dalam jumlah yang lebih besar dari biasanya yang dibawa kurir dari Amerika Selatan dan Afrika telah disita di India.
Muatan berkilo-kilo juga tiba di Kathmandu.
Penangkapan itu menegaskan peran Asia Selatan sebagai pusat pemindahan muatan, karena geng-geng yang terorganisir rapi, kemungkinan dari Amerika Latin, akan menyembunyikan jejak mereka dari AS dan pasar Eropa dengan mengambil keuntungan lemahnya keamanan di pelabuhan-pelabuhan kawasan itu.
Seperti bisnis global lainnya, kelompok-kelompok seperti Sinaloa di Meksiko atau Pacific Cartel juga melihat Asia sebagai pasar yang berkembang, dan muncul di Australia, Hongkong dan Filipina dalam beberapa tahun terakhir.
Perserikatan Bangsa-Bangsa menduga lebih banyak kokain yang bergerak melintasi Asia Selatan tidak terdeteksi.
"Ini adalah alarm besar," kata Cristina Albertin, perwakilan Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC) di Asia Selatan, merujuk pada serbuan di Bangladesh itu.
Hingga saat ini, banyak badan anti-narkotika di kawasan ini fokus pada penyelundupan heroin dan narkoba sintetis, terutama di Afghanistan, yang memproduksi sekitar 90 persen candu ilegal dunia.
Penyergapan besar-besaran kokain tersebut membuat mereka terkejut.
UNODC sudah melatih petugas-petugas pelabuhan di Chittagong untuk bisa menelusuri dokumen dengan lebih baik, untuk membantu mengenali kargo mencurigakan dan memberikan perangkat penguji narkoba.
Namun perlengkapan itu sudah diadaptasi untuk kawasan itu dan tidak membuat ujian untuk kokain. "Sekarang kami juga harus memberikan mereka itu," kata Albertin.
Pasar berkembang
Penggunaan kokain, meski masih lebih rendah dibandingkan Eropa dan Amerika Utara, terus meningkat di kalangan pengguna kaya baru di kota-kota besar di Asia.
"Organisasi penyelundup narkoba Amerika Latin, yang terstruktur dengan baik, sekarang mencari pasar baru, terutama untuk produksi kokain dan methamphetamine mereka," kata Antonio Mazzitelli, perwakilan UNODC di Meksiko.
"Asia merupakan pasar sekarang ini," katanya.
Menurut data Badan Narkotika India, antara 2009 hingga 2013 di India, penyitaan narkoba meningkat hampir tiga kali lipat. Angka tersebut turun pada 2014 namun kembali meningkat dalam beberapa bulan terakhir.
Seorang pria Peru, misalnya, pada Juni tertangkap dengan satu kg narkoba yang disembunyikan dalam kopernya dan sebelumnya sudah empat kali mengunjungi India.
Narkoba tersebut sepertinya ditujukan untuk konsumen lokal di kota-kota seperti Bengalaru, Delhi, dan Mumbai, berdasar laporan polisi.
Rute berbelit-belit
Pada awal Mei, dengan informasi dari intelijen Inggris, pihak pabean Bangladesh menyita 107 tong plastik biru minyak bunga matahari dari sebuah kontainer di pelabuhan terbesar negara tersebut.
Petugas memperkirakan sekitar 60 hingga 100 kg kokain dicampur dengan minyak tersebut.
Kokain itu diduga berasal dari Bolivia yang merupakan negara produsen minyak bunga matahari dan produsen utama kokain.
Narkoba tersebut dikapalkan dari Uruguay ke Singapura pada 30 Maret dalam sebuah kontainer yang menurut polisi Bangladesh dimiliki oleh perusahaan bernama South Freight Logistics.
Kontainer tersebut kemudian dipindahkan ke kapal yang lebih kecil yang berlayar ke Chittagong.
South Freight Logistics tidak menanggapi permintaan untuk memberikan komentar atas artikel ini.
Penerjemah: S. Haryati/G.N.C. Aryani.
Perdagangan Kokain Ke Asia Selatan
Senin, 13 Juli 2015 5:44 WIB
Mereka ingin mengirimkannya ke India saat tertahan di Chittagong.