Menteri LH-Kehutanan: Jadikan cinta satwa gerakan nasional

Cisarua, Bogor, (Antaranews Bogor) - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa hendaknya bisa menjadi gerakan nasional untuk melestarikan dan melindungi kekayaan keanekaragaman hayati Indonesia.

"Lomba foto satwa internasional yang diselenggarakan Taman Safari Indonesia adalah salah satu upaya untuk perlindungan itu," katanya di Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu.

Saat memberikan sambutan pada peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa (HCPS) 2014 sekaligus acara penyerahan hadiah kepada pemenang lomba foto satwa internasional ke-24, ia juga mengatakan bahwa kegiatan tersebut juga merupakan bagian ekonomi kreatif untuk menjaga lingkungan sehingga ke depan harus dikembangkan baik mutu dan sebarannya.

Namun, kata dia, pertumbuhan ekonomi kreatif harus didukung oleh semua elemen masyarakat karena melestarikan dan melindungi kekayaan alam Indonesia adalah tanggung jawab bersama.

"Saya bersyukur sekali mempunyai teman mulai dari masyarakat, tokoh, akademisi dan profesional bekerja sama melestarikan alam dan mensejahterahkan rakyat Indonesia," katanya.

Ia mengatakan bahwa Taman Safari Indonesia sebagai lembaga konservasi "ex-situ" (di luar habitat alami) jauh lebih bagus pengelolaannya ketimbang kebun binatang pada beberapa negara yang pernah dikunjunginya.

Kondisi itu, kata dia, merupakan kebanggan buat bangsa, apalagi banyak ilmuwan yang dilahirkan melalui penelitian yang dilakukan sejak 30 tahun Taman Safari Indonesia merintis upaya melestarikan fauna dan flora Indonesia.

"Keanekaragaman hayati merupakan aset bangsa, di mana pemerintah menempatkan keanekaragaman hayati sebagi prioritas nasional dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) tahun 2015-2019," katanya.

Ditegaskannya bahwa keanekaragaman hayati juga harus memberikan manfaat bagi bangsa Indonesia melalui peningkatan keekonomian keanekaragaman hayati.

Disela-sela melihat hasil foto juara lomba, Siti Nurbaya mengatakan untuk masalah perairan di kawasan Puncak, yang dianggap penyebab banjir di wilayah Bogor, Depok dan Jakarta, pemerintah pusat akan bekerja sama dengan pemerintah daerah di Jawa Barat.

Kerja sama itu, yakni akan membuat sumur resapan air di beberapa titik aliran sungai di Bogor, Depok dan Jakarta.

"Solusi pembuatan sumur resapan yang paling tepat untuk mencegah terjadi banjir. Sedangkan untuk pembuatan bendungan air untuk sementara ini belum jadi solusi terbaik," katanya.

Namun, penanaman pohon, pengerukan sungai dan merawat bendungan air terus dilakukan untuk mencegah banjir, katanya saat penanaman pohon bambu dalam rangka rencana kedatangan satwa panda dari Tiongkok ke Taman Safari Indonesia pada tahun 2015.

Dalam kegiatan tersebut hadir Wakil Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Indonesia Liu Hang Yang beserta staf dalam rangka meninjau area pamer panda.

Sementara itu, Direktur TSI Frans Manansang mengatakan dengan kedatangan panda ke Taman Safari Indonesia nantinya diharapkan kunjungan wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara akan semakin meningkat, sehingga pendapatan daerah di Kabupaten Bogor juga ikut meningkat

Menurut Frans, yang juga ketua juri lomba foto, selain meningkatkan kreativitas anak bangsa melalui lomba foto satwa internasional, pihaknya terus berkonsentrasi dan fokus melestarikan satwa asli Indoenesia serta menyiapkan kedatangan panda dari RRC.

"Kami terus konsentrasi dan melakukan persiapan yang matang untuk mempersiapkan segala sesuatunya," ujarnya.