Bogor, (Antaranews Bogor) - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk menjadi perusahaan semen terbesar di dunia yang memiliki sembilan pabrik dalam satu kawasan dengan total kapasitas produksi 13,9 juta ton per tahun di Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

"Ini merupakan pabrik terbesar di dunia yang kami miliki, terdapat sembilan pabrik dan akan bertambah menjadi 10 pada 2015, dengan kapasitas produksi 13,9 juta ton per tahun," kata Manajer Divisi Keselamatan Keamanan dan CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Iwan Sabar,dalam pemaparannya di sela-sela kegiatan kunjungan wartawan regional Bogor, Kamis.

Iwan menjelaskan, secara keseluruhan PT Indocement memiliki 13 buah pabrik, yang tersebar di tiga daerah yakni di Citeureup Kabupaten Bogor dengan sembilan pabrik sudah beroperasi dan satu pabrik dalam proses pembangunan, dua pabrik di Cirebon dan satu pabrik di Tarjun Kotabaru Kalimantan Selatan.

Ia merinci, sembilan pabrik di wilayah Citeureup memiliki total kapasitas produksi sebesar 13,8 juta ton semen per tahun. Dua pabrik semen di Cirebon memiliki kapasitas 4,6 juta ton per tahun dan satu pabrik di Tarjun Kalimantan Selatan kapasitas 2,5 juta ton per tahun.

"Total dari 12 pabrik ini produksi sebesar 20,9 juta ton per tahun," katanya.

Menurut dia, pada tahun 2015, PT Indocement akan memiliki pabrik baru yakni P14 dengan kapasitas dan teknologi jauh lebih besar yakni satu pabrik tersebut menghasilkan 4,4 juta ton yang berada di wilayah Citeureup.

Dengan hadirnya pabrik P14 di Citeureup maka total kapasitas produksi PT Indocement dengan 13 pabrik yang dimiliki yakni sekitar 25,3 juta ton per tahun.

"Alasan inilah kenapa Indocement menjadi pabrik semen terbesar di dunia. Karena belum ada di negara manapun yang memiliki sembilan sampai 10 pabrik dalam satu kawasan. Adapun mereka terpencar-pencar di beberapa kawasan. Apalagi satu pabrik akan memiliki kapasitas 4,4 juta ton per tahun, merupakan mesin tingkat tertinggi dalam produksi semen di dunia," kata Iwan.

Pabrik semen Indocement di Kecamatan Citeureup berdiri di kawasan seluas 2.500 hektar dimana 300 hektar merupakan kawasan pabrik tempat produksi.

Bahan baku utama semen adalah batu kapur yang diambil dari wilayah Citeureup yang masih bisa mensuplai bahan baku sampai 80 tahun.

Pabrik Citeureup juga didukung oleh daya listrik berkekuatan penuh yakni 375 mega watt (mw) dan memperkerjakan sebanyak 2.632 karyawan.

"Lokasi unit operasi pabrik Citereup berada di 12 desa yang menjadi daerah binaan kami. Kami memiliki Pusat Pembinaan dan Pemberayaan Masyarakat (P3M) merupakan CSR untuk membina warga yang berada di desa binaan," kata Iwan.

Meski telah memiliki pabrik terbesar dan terbanyak di Indonesia, PT Indocement Tunggal Prakarsa baru mampu memenuhi sekitar 31 persen kebutuhan nasional dari total 60 juta ton per tahun.

Tingginya kebutuhan semen dalam negeri tersebut membuat perusahaan semen tanah air terus mengembangkan pabrik untuk memenuhi kebutuhan nasional.

Saat ini telah ada sejumlah perusahaan semen di tanah air baik milik pemerintah maupun swasta yang berkompetisi memenuhi kebutuhan semen nasional.

Sekretaris Perusahaan Sahat Pangabean. Luasnya pabrik semen Indocement di Citeureup menjadi pabrik tersebut sebagai objek vital yang mendapat pengawalan ketat dari aparat keamanan negara dengan pengawalan 24 jam.

Area pabrik, tambahnya, juga diberlakukan peraturan lalu lintas, jika mengendara tidak boleh melebihi kecepatan yang diperbolehkan, dan wajib mengenakan alat keselamatan berkendaraan.

"Jika tidak, akan terkena pemeriksaan petugas keamanan. Kami juga mendapat penjagaan ketat sebagai objek vital," katanya.

Kunjungan awak media merupakan yang pertama kali diselenggarakan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan kunjungan kerja ke pabrik Indocement Citeureup pada April 2014.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014