Juru Bicara Gugus Tugas Percepatanan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor, Syarifah Sofiah menyebutkan bahwa penularan virus corona COVID-19 dari klaster Pasar Cileungsi Kabupaten Bogor Jawa Barat meluas ke keluarga pedagang.

"Jadi, ini klaster Pasar Cileungsi yang sudah transmisi lokal di keluarga (pedagang)," katanya  melalui pesan singkat, di Bogor, Selasa.

Ia memberikan contoh kasus pedagang Pasar Cileungsi yang sebelum meninggal dunia karena terinfeksi COVID-19, menularkan ke keluarganya, terdiri istrinya berusia 23 tahun, adiknya seorang laki-laki usia 17 tahun dan anak perempuannya berusia 1,5 tahun.

Baca juga: Pasien positif corona dari klaster Pasar Cileungsi bertambah jadi 16 orang
Baca juga: Hasil tes cepat di klaster Pasar Cileungsi enam orang reaktif COVID-19

Kasus serupa kembali terulang saat Pemkab Bogor mengumumkan enam pasien baru COVID-19 dari klaster Pasar Cileungsi Selasa ini, yang terdiri dari pedagang dan keluarganya, yaitu laki-laki usia 35 tahun, perempuan usia 20 tahun, perempuan usia 18 tahun, laki-laki usia 33 tahun, perempuan usia 28 tahun, dan laki-laki usia 44 tahun.

"Sampai saat ini positif COVID-19 Klaster Pasar Cileungsi jadi 16 orang," kata perempuan yang juga merupakan Kepala Bappedalitbang Kabupaten Bogor itu.

Baca juga: Pasar Cileungsi Bogor akan ditutup sementara mulai Minggu usai jadi klaster corona
Baca juga: Pedagang Pasar Cileungsi tularkan COVID-19 ke istri dan saudaranya sebelum meninggal

Bupati Bogor Ade Yasin menyebutkan bahwa sebelum ada enam pasien COVID-19 baru dari klaster Pasar Cileungsi, Pemkab Bogor sudah mencatat 10 pasien COVID-19 dari klaster pasar di sebelah timur Kabupaten Bogor itu.

"Untuk penanggulangannya supaya memutus rantai, kita tutup dulu sampai masa PSBB berakhir," kata Ketua Gugus Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor itu.
 

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020